Pelita Jaya Gusur CLS

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelita Jaya berhasil mengusur posisi CLS Surabaya dari peringkat kedua klasemen Liga Basket Nasional Speedy (NBL) 2012-2013. Pelita Jaya menundukkan CLS dengan skor 50-75 di Hall A Senayan, Sabtu (19/1/2013). 

Pada kuarter pertama, Pelita Jaya tampil mendominasi, melalui penampilan apik dari shooting forward-nya, Andi Poejakesuma. Tiga kali andi membuat lemparan tiga poin, hanya dari tiga percobaan saja. Kuater pertama berakhir dengan keunggulan Pelita dengn skor 22-11.

Dimas dari CLS membuka kuarter kedua dengan sebuah lay-up, yang kemudian diikuti oleh rekan setimnya Ernest Koswara melalui tembakan dua poin. Bahkan berkali-kali lemparan dua poin ditembakkan oleh para pemain CLS, gara-gara pertahanan Pelita yang cukup longgar.

Sementara itu Ari Chandra yang juga shooting guard dari Pelita, hanya mampu menorehkan lima angka. Sebuah three poin play dari Wijaya cukup untuk menipiskan selisih angka 11 angka dengan Pelita menjadi delapan poin di kuarter kedua.

Di kuarter ketiga Dimas kembali bermain dua kali lemparan dua poinnya membawa Pelita menjauh 41-31. Rekan setim Andi yang juga shooting guard di Pelita, Erick Sebayang pun tidak ketinggalan memberikan penampilan terbaiknya dengan mencetak 13 angka.

Performa kedua shooting guard ini membawa Pelita menutup kuarter ketiga dengan keunggulan mutlak 52-35. Kuarter keempat, semua pemain pelita mampu memberikan kontribusi.

Sebanyak 17 angka hadir dari lima pemain berbeda di Pelita. Hal ini menunjukkan meratanya kemampuan shooting para pemain pelita. Tiga kali tembakan tiga poin yang beruntun dari Ary Chandra, berhasil menutup keunggulan Pelita atas CLS dengan 75-50.  

Andi menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan mencetak angka tertinggi yakni 21 angka.

Menurut Asisten Pelatih Pelita Jaya, Romy Chandra, Andi sudah menemukan kembali soulnya untuk bermain bagus.

"Bila di beberapa pertandingan sebelumnya dia lebih banyak mengolah bola, namun kali ini dia bermain sangat simpel.  tetapi performanya dalam pertandingan ini belum mencapai top level," tutur Romy