Soal Penyelenggaraan ISL, APPI Pertanyakan Komitmen BOPI

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mempertanyakan komitmen Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) soal penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) musim ini. CEO APPI, Valentino Simanjuntak, sangat kecewa dengan terus bergulirnya ISL saat masalah tunggakan gaji pemain belum selesai sepenuhnya.

"Padahal, janjinya izin ISL akan dicabut jika belum ada penyelesaian gaji pemain hingga 12 Januari 2012 lalu," kata Valentino, Selasa (15/1/2013).

"Baru PSPS Pekanbaru yang sudah merealisasikan penyicilan gaji pemain. Itu pun hanya satu bulan yang dibayarkan. Sedangkan klub-klub lainnya belum ada realisasi penyelesaian gaji."

Valentino menambahkan, saat ini APPI sedang mengumpulkan bukti-bukti berupa laporan dari pemain bahwa belum ada kesepakatan dengan klub untuk menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji. Ini dilakukan APPI setelah melakukan pertemuan dengan Ketua BOPI, Haryo Yuniarto, beberapa waktu lalu.

"Ada ketidaksepahaman antara APPI dan BOPI soal penyelesaian tunggakan gaji," lanjutnya.

Valentino meminta, masalah penyelesaian gaji harus ada kesepakatan dengan pemain, walaupun akhirnya harus dicicil pembayarannya. "Yang penting ada kesepakatan. Akan tetapi, sampai sekarang kesepakatan itu belum tercipta. Kami akan kumpulkan bukti ini untuk dibawa pada pertemuan selanjutnya dengan BOPI," pungkasnya.