Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petenis Sharapova Ikut Promosikan Produk Sugarpova

Kompas.com - 13/01/2013, 19:27 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

 MELBOURNE, KOMPAS.com- Kedatangan petenis Rusia Maria Sharapova mengikuti turnamen Australia Terbuka tahun ini, tidak sekedar bertanding, namun juga mempromosikan gula-gula Sugarpova.

Namun menurut beberapa kalangan, gula-gula ini tidak cocok untuk para olahragawan karena kadar gula yang tinggi.

Dengan 12 rasa dan bentuk seperti hak sepatu, dompet dan bola tenis, Sugarpova ini digambarkan sebagai "merek gula-gula kelas atas yang menggambarkan kepribadian Maria Sharapova.

"Ketika saya tidak menemukan apa yang maui di pasar, saya memutuskan untuk membuat sendiri permen yang saya inginkan. Saya merupakan proyek saya sendiri dari awal sampai akhir," kata Sharapova mengenai permen yang diberi nama seperti Flirty, Sassy, Cheeky dan Splashy, dan sudah dijual di Inggris dan Amerika Serikat.

Namun dengan lima biji permen itu mengandung 21 gram gula, apakah permen ini merupakan produk yang harus didukung oleh para atlet?

Tahun lalu, penelitian yang dilakukan Universitas Sydney mengatakan bahwa mayoritas atlet Australia tidak suka dengan para bintang yang mempromosikan makanan sampah (junk food) dan alkohol.

"Maria Sharapova adalah atlet yang sangat berpengaruh, dipuja oleh anak-anak dan orang tua." kata Corrina Langelaan, manajer kampanye The Parents Jury, sebuah organisasi yang memperjuangkan iklan dan promosi makanan yang bertanggung jawab di Australia mengatakan kepada news.com.au, Minggu (13/1/2013).

"Dia memiliki peran untuk mempromosikan gaya hidup sehat, dan dengan tingkat obesitas anak-anak terus meningkat di seluruh dunia, menjual permen seperti ini adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab." tambah Langelaan.

Sebagai perbandingan, satu kaleng minuman merek V, berisi 250 ml, memiliki kandungan gula 26 gram, sedangkan enam potong coklat Cadbury memiliki kadar gula 14.1 gram.

Menurut psikolog anak, Dr Justin Coulson, tindakan Sharapova ini tidak bertanggung jawab. Bintang olahraga sangat mempengaruhi perilaku konsumen, termasuk anak-anak.

Jadi mempromosikan permen seperti ini tidaklah tepat. Mestinya dia bisa menjual sesuatu yang berguna bagi masyarakat banyak .

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, dalam bantahannya, Jeff Rubin, orang di belakang merek Sugarpova ini mengatakan membuat produk yang sehat merupakan hal yang membosankan.

"Bagi saya, seseorang yang sudah berkecimpung selama 20 tahun di dunia industri permen, kita melihat atlet berbeda di setiap pameran, menjual versi organik dari suatu produk, atau versi sehat atau versi natural dari sesuatu, padahal sebenarnya keinginan mereka adalah mencoba sesuatu yang manis." kata Rubin kepada majalah The Candy Industry.

"Saya selalu suka dengan hal yang manis-manis. Saya tidak melebih-lebihkan hal tersebut," kata Sharapova di situs Sugarpova.

"Ketika kecil waktu di Rusia, saya selalu meminta lolipop setelah latihan tenis. Saya selalu memimpikan hal tersebut. Dan sekarang bertahun-tahun kemudian, saya berharap ini adalah penghibur setelah latihan." tambah Sharapova.

Namun menurut Corrina Langelaan, disinilah letak bahayanya. Anak-anak bisa membayangkan bahwa permen merupakan bagian dari kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga harus berarti cara hidup sehat. Dengan memasarkan permen dan mengaitkan dengan mengkonsumsinya setelah berolahraga, Maria Sharapova membantu menciptakan hubungan antara olahraga dan junk food di pikiran anak-anak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-38: Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-38: Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Skenario Juara Liga Inggris: Persaingan Man City-Arsenal, Selisih Gol Bisa Krusial

Skenario Juara Liga Inggris: Persaingan Man City-Arsenal, Selisih Gol Bisa Krusial

Liga Inggris
Lisensi Klub PSSI: Arema FC Terima Hasilnya, Catatan untuk Persebaya

Lisensi Klub PSSI: Arema FC Terima Hasilnya, Catatan untuk Persebaya

Liga Indonesia
Persib Vs Bali United: Mimpi Dedi Kusnandar Sang Bocah Lokal

Persib Vs Bali United: Mimpi Dedi Kusnandar Sang Bocah Lokal

Liga Indonesia
Ada Target Baru untuk Shin Tae-yong

Ada Target Baru untuk Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Ronaldo Atlet dengan Bayaran Tertinggi, Ada di Atas Lionel Messi

Ronaldo Atlet dengan Bayaran Tertinggi, Ada di Atas Lionel Messi

Sports
Juventus Tensi Tinggi, Allegri Segera Ditendang Pergi Usai Raih Trofi

Juventus Tensi Tinggi, Allegri Segera Ditendang Pergi Usai Raih Trofi

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024: Gregoria Siap Beraksi, Indonesia Pastikan Semifinal

Jadwal Thailand Open 2024: Gregoria Siap Beraksi, Indonesia Pastikan Semifinal

Badminton
Jay Idzes Fokus Bawa Venezia ke Serie A, Siap Bela Timnas Indonesia

Jay Idzes Fokus Bawa Venezia ke Serie A, Siap Bela Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Como Si Pencuri Hati, Desain Fabregas Si Arsitek Cerdas

Como Si Pencuri Hati, Desain Fabregas Si Arsitek Cerdas

Liga Italia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Tanzania, Laga Persiapan Lawan Irak dan Filipina

Jadwal Timnas Indonesia Vs Tanzania, Laga Persiapan Lawan Irak dan Filipina

Timnas Indonesia
Hasil Almeria Vs Barcelona, Dwigol Pemuda 21 Tahun Bawa Barca Menang

Hasil Almeria Vs Barcelona, Dwigol Pemuda 21 Tahun Bawa Barca Menang

Liga Spanyol
Link Live Streaming Almeria Vs Barcelona, Kickoff 02.30 WIB

Link Live Streaming Almeria Vs Barcelona, Kickoff 02.30 WIB

Liga Spanyol
Dua Ton Durian untuk 5000 Pelari

Dua Ton Durian untuk 5000 Pelari

Liga Indonesia
Era Baru Kompetisi Klub Asia, Persib Lolos Lisensi AFC Champions League 2

Era Baru Kompetisi Klub Asia, Persib Lolos Lisensi AFC Champions League 2

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com