Langkah selanjutnya juga relatif mudah, ia tidak banyak hambatan hingga mencapai perempat final. Jika memenangi semua pertandingan hingga putaran keempat, Djokovic akan bertemu unggulan kelima asal Ceko, Tomas Berdych. Babak perempat final inilah laga pertama yang berpotensi menjadi laga berbahaya bagi Djokovic.
Jika mengungguli Berdych, Djokovic juga bebas dari ”gangguan” dua petenis papan atas, unggulan kedua Roger Federer dan unggulan ketiga Andy Murray. Pada semifinal, Djokovic yang berumur 25 tahun mungkin berjumpa unggulan keempat, David Ferrer. Namun, laga ini pun tidak terlalu menggelisahkan Djokovic kendati Ferrer dikenal sebagai petenis yang super gigih. Pada Australia Terbuka 2012, Djokovic menumbangkan Ferrer di babak perempat final.
”Saya kira, realistisnya, tiga petenis memiliki kesempatan merata untuk menang,” kata juara Wimbledon asal Australia, Pat Cash, melihat hasil undian. Yang ia maksud adalah Djokovic, Federer, dan Murray. ”Bisa dibilang, Novak favorit, tapi Andy Murray sedang dalam proses menumbangkan posisi Novak,” ujarnya.
Federer sebaliknya mendapat lawan cukup alot pada pekan pertama. Pada putaran pertama, petenis Swiss ini memang menghadapi petenis nonunggulan, Benoit Paire, asal Perancis. Namun, berikutnya ia bisa ditunggu petenis Rusia, Nikolay Davydenko, yang kini berada di sepuluh besar. Putaran ketiga akan menjadi duel penuh trik saat Federer bertemu bintang favorit tuan rumah, Bernard Tomic.
Jika selamat melalui semua rintangan, Federer mungkin bertemu petenis Kanada yang kondang dengan servisnya yang bertenaga, Milos Raonic. Ujian ini bisa jadi diselesaikan dengan baik oleh Federer, tetapi ia akan dihadang petenis Perancis, Jo-Wilfried Tsonga, di perempat final. Dua pekan kompetisi ini akan menjadi waktu yang sangat melelahkan bagi petenis yang bertaruh untuk titel Grand Slam yang ke-17 ini.
Adapun Murray masih membawa bara semangat setelah memenangi Grand Slam pertama baginya dan bagi Inggris Raya dalam 76 tahun di Amerika Serikat Terbuka 2012.
Murray memulai Australia Terbuka 2013 dengan melawan petenis nonunggulan asal Belanda, Robin Haase. Ia mungkin bertemu petenis Argentina, Juan Martin del Potro, di perempat final.
Murray masih didampingi pelatih Ivan Lendl. Ia merasa makin mampu mengatasi situasi dirinya dan lapangan setelah berbagai kegagalan masa lalu. Emas olimpiade dan titel AS Terbuka 2012 buktinya.