jakarta, kompas -
Sekretaris Umum PB PABBSI Sonny Kasiran, di Jakarta, Sabtu (5/1), menjelaskan, kejuaraan dunia di Tashkent tersebut merupakan ajang kualifikasi Olimpiade Remaja 2014 di Nanjing, China. PB PABBSI menargetkan mendapatkan atlet terbaik melalui kejuaraan nasional remaja angkat besi yang akan digelar akhir Februari 2013 di Bali.
Menurut Sonny, akan ada 15 kelas (delapan putra dan tujuh putri) yang dilombakan di kejuaraan nasional remaja itu. Untuk putra, kelas yang dilombakan dimulai dari kelas 50 kg, 56 kg, 62 kg, 69 kg, 77 kg, 85 kg, 94 kg, hingga +94 kg. Untuk putri, kelas yang dilombakan mulai kelas 44 kg, 48 kg, 53 kg, 58 kg, 63 kg, 69 kg, hingga +69 kg.
”Saat ini kami mulai mengabarkan kepada pengurus-pengurus provinsi untuk menyiapkan lifter-lifter remajanya,” ujar Sonny.
PB PABBSI menargetkan lifter terbaik tidak saja datang dari lifter remaja yang saat ini tergabung dalam pelatihan Prima Pratama di Bekasi, Jawa Barat; DKI Jakarta; Lampung; dan Semarang, Jawa Tengah. Namun, lifter terbaik juga muncul dari daerah-daerah yang memiliki lifter remaja. ”Mereka akan diadu. Pasti lifter terpilih akan campur,” ujarnya.
Dari kejuaraan nasional remaja angkat besi, PB PABBSI menargetkan bisa mengirim tim penuh, delapan lifter putra dan tujuh lifter putri. ”Babak kualifikasi itu sama seperti kualifikasi olimpiade, sistemnya poin per tim dengan hasil peringkat dan akan memunculkan kuota,” ujar Sonny.
Para lifter remaja terbaik yang terpilih dari kejurnas dipastikan tidak akan menjalani pemusatan pelatihan. Mereka akan diserahkan kepada pelatih di daerah untuk persiapan.
”Mereka tidak bisa kami satukan dalam pelatihan semacam pelatnas. Selain mereka masih sekolah, juga tidak ada anggaran untuk mendatangkan mereka,” ujar Sonny.
Hadi Wihardja, Koordinator Cabang Terukur Satlak Prima, mengungkapkan, melalui kejurnas, PB PABBSI diharapkan bisa menyiapkan lifter yang kualifikasinya bisa masuk sembilan besar di setiap kelas yang diikuti untuk putra dan masuk tujuh besar untuk putri.
Sesuai peraturan olimpiade