jakarta, kompas -
Pelatih kepala timnas balap sepeda Wahyudi Hidayat di Jakarta, Jumat (4/1), mengatakan, peraih emas time trial Olimpiade London mampu mengayuh dengan kecepatan rata-rata 51 kilometer per jam. Atas dasar itu diperhitungkan, pebalap Asia Tenggara memiliki kecepatan rata-rata sekitar 48-49 kilometer per jam. ”Pebalap jalan raya atau road race ditargetkan bisa mencapai kecepatan itu,” ujar Wahyudi.
Para atlet juga menjalani latihan fisik dua kali per minggu. Program tersebut, ujar Wahyudi, juga dilakukan pebalap sepeda gunung atau mountain bike (MTB) dan BMX. ”Untuk pebalap MTB dan BMX, jelas latihan fisik akan mendukung kelincahan. Dua disiplin itu menuntut kelincahan dan keterampilan yang melibatkan seluruh tubuh,” ujar Wahyudi.
Meski belum mendapat kejelasan nomor balap sepeda yang akan dilombakan di SEA Games Myanmar, Wahyudi memperkirakan, nomor lomba tidak terlalu berbeda dengan yang dilombakan dalam olimpiade. Para atlet berlatih dengan patokan jarak lomba yang diatur Persatuan
Untuk disiplin jalan raya, para atlet berlatih di nomor individual road race (IRR) dan individual time trial (ITT). Mengacu pada peraturan UCI, jarak IRR putra minimal sekitar 160 kilometer. Untuk IRR putri, mereka berlatih di jarak 80-130 kilometer.
Dalam nomor ITT, pebalap putra berlatih menempuh jarak 40-50 kilometer dan pebalap putri berlatih dengan jarak jelajah 20-25 kilometer. Untuk nomor down hill, para atlet berlatih di trek sejauh 2,4 kilometer. Sementara atlet cross country (XC) melatih ketahanan di lintasan XC selama 2,5 jam atau lebih.
”Karena belum jelas nomor-nomornya, patokan-patokan internasional itu kami pakai,” ujar Wahyudi.
Melihat kebutuhan latihan dan pendukung latihan, saat ini para atlet balap sepeda berlatih secara terpisah. Sebanyak 35 pebalap jalan raya putra dan putri berlatih di Subang, Jawa Barat.
Tujuh pebalap BMX putra dan putri berlatih di velodrom Malang, Jawa Timur. Adapun 16 pebalap down hill dan cross country putra/putri berlatih di Lembang, Jawa Barat.
”Khusus BMX, saat ini sirkuit yang siap adalah di Malang.
Sementara itu, Mukhamad Asyik, Wakil Koordinator Cabang Terukur Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak