Hal itu tergambar dalam kejuaraan panahan Indonesia Terbuka di Bali, Sabtu (29/12), yang mempertandingkan nomor compound dan recurve perseorangan putra dan putri. Para juara dari nomor recurve putri adalah Diananda Choirunnisa dari Jawa Timur yang meraih medali emas, Kharisma Khodijah (Jatim/perak), dan R Gina Rahayu Sugiharti (Jabar/perunggu).
Pemenang di nomor recurve putra adalah Johan Prasetyo (Kaltim/emas), Oki Sakti (Jatim/perak), dan Hendro S (Jateng/perunggu). Dari nomor compound putri, emas direbut Sri Ranti (Jabar), perak didapat Esti Setyaningsih (Jateng), dan perunggu diraih Lilies Heliarti (Jatim).
Di compound putra, atlet Jatim masih menunjukkan dominasinya dengan merebut emas, perak, dan perunggu. Emas direbut oleh Catur Wuri, perak oleh Koeswantoro, dan perunggu direbut IGNP Praditya Jati.
Manajer panahan SEA Games 2013, Alman Hudri, mengungkapkan, dulu pembinaan panahan hanya terkonsentrasi di Jawa Timur. Sekarang, pembinaan panahan telah tersebar lebih merata ke provinsi lain.
Alman mengungkapkan, para peserta kejuaraan panahan Indonesia Terbuka adalah atlet-atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau. Menurut Alman, hasil yang dicapai para atlet di Indonesia Terbuka lebih baik daripada hasil yang diperoleh di PON.
Kejuaraan Indonesia Terbuka menjadi ajang untuk melihat kesiapan atlet pelatnas SEA Games Myanmar 2013. Alman menjelaskan, setelah mengikuti Indonesia Terbuka, 32 atlet pelatnas mendapat libur seminggu sebelum pelatnas terpusat dimulai di Jakarta.
”Tanggal 7 Januari 2013 pelatnas panahan untuk SEA Games 2013 dimulai. Selama tempat tinggal atlet sudah tersedia, pelatnas bisa berjalan meskipun belum ada kejelasan kapan dana board and lodging (akomodasi) pelatnas diterima,” kata Alman.
Menurut Alman, PP Perpani tidak mau tergantung pada dana board and lodging pelatnas dari pemerintah. ”PP Perpani beruntung mempunyai ketua umum yang bersedia menalangi,” komentarnya.