Jakarta, kompas
Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan batas akhir hingga 13 Februari 2013. Apa pun hasil yang dicapai PSSI dalam menyelesaikan dualisme akan dibahas dalam sidang Komite Eksekutif FIFA pada 20 Maret di Zurich, Swiss.
”Jadi, sampai dengan 13 Februari 2013, PSSI harus berjuang untuk membuktikan sebagai federasi yang sah untuk mengontrol dan mengelola sepak bola di Indonesia,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (19/12).
PSSI saat ini terus berkomunikasi dengan Pelaksana Tugas Presiden AFC Zhang Jilong yang akan datang ke Indonesia pada Januari 2013. Pertemuan ini akan membahas pelaksanaan peta jalan untuk menyelesaikan dualisme secara cepat.
”Berdasarkan komunikasi kami dengan Zhang Jilong, kali ini akhirnya akan berbeda karena kami didorong untuk bertindak lebih tegas dan akan dilindungi sepanjang mengikuti statuta. Dalam satu-dua hari ini akan kami sampaikan beberapa langkah untuk menegaskan bahwa PSSI-lah yang berkuasa dalam sepak bola di Indonesia,” ujar Halim.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Sihar Sitorus, menegaskan, dukungan pemerintah kepada PSSI sebagai pengontrol dan pengelola sepak bola di Indonesia sangat penting. Selama ini, PSSI diakui FIFA dan AFC sebagai satu-satunya organisasi yang sah.
”Pengakuan itu seperti dalam surat FIFA ke pemerintah pada 26 November. Dalam surat itu jelas bahwa PSSI itu organisasi yang resmi,” ujar Sihar.
Halim menambahkan, pemerintah seharusnya mencermati kembali surat dari FIFA tanggal 26 November dan mendukung PSSI sebagai organisasi yang sah. Pemerintah juga diimbau untuk segera menjalankan kewenangannya sesuai Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional untuk menentukan otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia.
”Kali ini kami akan bersikap tegas. Kereta akan jalan terus. Kalau mereka (kelompok lain) tidak mau mengikuti proses yang berjalan, mereka akan tertinggal. Kali ini waktunya sangat sempit dan tidak akan ada lagi toleransi karena risikonya sangat serius,” kata Halim.
Penyelesaian dualisme ini seiring dengan penguatan tim nasional yang akan berlaga pada kualifikasi Piala Asia mulai Februari 2013. Komite Eksekutif PSSI memutuskan tak akan merombak pelatih dan pemain Piala AFF 2012. Pergantian pemain masih memungkinkan dan diserahkan kepada pelatih. Timnas juga akan dikelola oleh Komite Adhoc yang fungsinya seperti Badan Tim Nasional.