KOMPAS.com - Bergabungnya kembali Valentino Rossi untuk menjadi tandem Jorge Lorenzo menghadirkan suasana baru nan kompetitif di dalam tubuh tim Yamaha. Akan tetapi, di sisi lain bakal muncul gejolak baru di dalam kru dan manajemen tim Jepang tersebut dalam musim perdana Rossi.
Demikian pandangan Masao Furusawa, orang di balik kesuksesan proyek motor Yamaha YZR-M1, dan bos di tim selama Rossi merengkuh empat gelar juara dunia serta meraih 46 kemenangan. Dia memprediksi, rivalitas kedua pebalap ini akan menimbulkan masalah baru, meskipun Yamaha cukup optimistis kisah permusuhan yang pernah terjadi di antara kedua pebalap takkan terulang lagi, ketika mereka memutuskan untuk memilih Rossi sebagai tandem Lorenzo pada dua musim ke depan.
Furusawa meninggalkan Yamaha pada akhir musim 2010. Inilah yang menjadi salah satu faktor, yang membuat Rossi pun angkat kaki dari tim "Garputala" tersebut, dan memutuskan untuk bergabung dengan Ducati.
Dalam musim terakhir kebersamaan mereka di Yamaha, permusuhan Rossi dan Lorenzo semakin tajam. Itu dipertegas oleh adanya tembok pembatas di garasi Yamaha, untuk memisahkan tim kedua pebalap tersebut, sehingga mereka tak bisa saling menukar data.
"Saya menyadari, ini akan menjadi kenikmatan yang bagus bagi para fans karena Valentino dan Rossi kembali berada di satu garasi. Tetapi, ini juga akan menjadi tahun yang sangat sulit bagi orang-orang yang berada di dalam garasi itu," ujar Furusawa kepada Motosprint, seperti dikutip dari Autosport, Jumat (14/12/2012).
"Saya pikir (Rossi dan Lorenzo) akan bertarung hebat: ini akan menjadi tontonan yang bagus, tetapi ini juga akan menjadi sebuah masalah yang besar bagi Yamaha.
"Saya tidak bisa melihat seseorang mengatasi situasi itu, dan menurutku, ini akan menjadi semakin berat."
Furusawa mengatakan, dinamika tim telah memainkan peranannya dalam meningkatkan keretakan hubungan antara kedua pebalap pada musim 2010. Nah, indikasi tersebut ada lagi, dan potensi untuk terciptanya ketegangan serupa ada lagi.
"Sebelum Jorge datang ke Yamaha, Nakajima sangat menyukai Valentino. Kemudian, dia mulai lebih suka Jorge, karena kadang-kadang sulit untuk bersepakat dengan Valentino: di samping Jorge muda dan lebih gampang untuk bersepakat dengannya.
"Dengan Lorenzo segalanya berlangsung baik di Yamaha sampai mereka mendengar negosiasinya dengan Honda, di awal 2012.
"Nakajima sangat terluka dan mengubah sikap terhadapnya: dia memahami bahwa perilaku Jorge seperti para pebalap lain, terlihat bahwa dia mempunyai kepentingan. Valentino kembali dalam atmosfir ini, dan saya tak memiliki pendapat apa yang mungkin terjadi."
Furusawa mengatakan bahwa Rossi sudah mempertanyakan perpindahannya ke Ducati pada musim panas 2011. Dia pun mendukung pebalap Italia itu untuk menikmati kesuksesannya kembali bersama Yamaha.
"Valentino dan saya selalu berhubungan," terang Furusawa. "Saya memiliki kesempatan bertemu dengannya selama musim panas 2011: dia mengatakan kepadaku bahwa meninggalkan Yamaha merupakan sebuah kesalahan besar.
"Saya pikir dia masih kompetitif. Menurutku, dia akan cepat, karena meskipun dia semakin tua, dia terus berlatih untuk meningkatkan kecepatan dengan para pebalap muda."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.