JAKARTA, Kompas.com — Ganda putra Indonesia Christopher Rungkat/Elbert Sie serta ganda putri Ayu Fani Damayanti/Lavinia Tananta bertumbangan di semifinal turnamen tenis internasional PGN di lapangan tenis Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Christo-Elbert harus mengakui keunggulan pasangan campuran asal Jerman, Tim Puetz dan Michael Venus, dari Selandia Baru dengan skor 5-7, 5-7. Sebenarnya permainan kedua pasangan itu berlangsung imbang, tetapi duet Christo-Elbert kerap tidak memanfaatkan kesempatan mereka untuk mengambil poin. "Tadi juga banyak hilang poin dari servis Elbert," ujar Christo yang ditemui seusai pertandingan.
Pada set pertama, kejar-mengejar angka terus terjadi. Christo-Elbert yang awalnya memimpin dikejar oleh pasangan unggulan keempat itu. Kedudukan sempat imbang 2-2, Elbert yang pada gim sebelumnya sering memberi pukulan yang terlalu melebar, kali ini mencatat beberapa poin dengan pukulan ace-nya.
Gim ditutup sempurna saat pukulan keras dari Christo tak mampu dibalas dengan baik sehingga mereka kembali memimpin 3-2.
Koordinasi yang kurang baik antara Christo dan Elbert terjadi pada gim keenam dan ketujuh sehingga memberi kesempatan pada Tim-Michael berbalik memimpin 4-3. Selanjutnya kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan Tim-Michael dimanfaatkan dengan baik oleh Christo-Elbert yang kembali mengejar di angka 5-4.
Namun, pada gim selanjutnya, Christo-Elbert gagal memegang permainan. Mereka tak mampu menjegal langkah lawannya yang unggul 7-5. "Kami kalah pada poin-poin kritis, namanya juga permainan tenis, tidak bisa diprediksi," ujar Christo.
Tak berbeda dengan irama permainan pada set kedua, pertandingan berlangsung sangat ketat. Kejar-mengejar angka terus berlangsung hingga pada skor 5-4, Christo-Elbert tak dapat mencuri poin dari lawan sehingga harus mengakhiri reli panjang itu dengan angka kekalahan yang sama, yakni 5-7.
Sementara itu duet Ayu Fani/Lavinia yang merupakan ganda putri unggulan pertama justru tidak maksimal saat menghadapi lawannya, pasangan campuran asal Jepang, Yuka Higuchi dan asal Taiwan, Juan Ting Fei.
Ayu Fani-Lavinia memberikan kemenangan kepada pasangan unggulan keempat itu dengan skor 3-6, 1-6. Tadi kami memang bermain buruk. Bola tidak diapa-apain mati sendiri. Memang lagi tidak enak saja tadi main gandanya," ujar Ayu.
Dengan kekalahan ganda putra dan putri tersebut, Indonesia hanya memiliki harapan untuk nomor tunggal putra, yakni Christopher Rungkat dan tunggal putri, Ayu Fani, pada turnamen yang berhadiah total 15.000 Dollar AS untuk putra serta total hadiah 10.000 Dollar AS untuk putri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.