Bandung, Kompas -
Kiprah Pelita Jaya Esia pada awal kompetisi NBL tahun ini memang meyakinkan. Pada partai pembuka, Pelita Jaya Esia menumbangkan juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta. Selanjutnya, giliran dua tim papan bawah, Pacific Caesar Surabaya dan Tonga BSC Jakarta, yang mereka tundukkan.
Pelita Jaya Esia musim ini masih mengandalkan materi pemain musim sebelumnya. Kelly Purwanto tetap didaulat sebagai pengatur serangan dan bahu-membahu dengan Andy ”Batam” Poedjakesuma, Erick Sebayang, Nyoman Indrawan, dan Fidyan Dini. Jika ada yang berbeda, itu hanya hilangnya pemain senior Romy ”Gepeng” Chandra yang pensiun dan menjadi asisten pelatih tim Pelita Jaya Esia.
Pelatih Pelita Jaya Esia Nathaniel Canson mengaku puas dengan penampilan tim pada awal kompetisi. Pelatih asal Filipina itu menjelaskan, para pemain selalu percaya diri dalam setiap pertandingan.
”Mereka bermain sebagai tim yang solid. Kerja sama tim menjadi kunci kemenangan Pelita Jaya,” ujarnya.
Nathaniel juga memuji Kelly Purwanto yang dinilai mampu membangun motivasi tim dan berkontribusi besar pada rentetan hasil apik Pelita Jaya Esia.
Pada pertandingan lain, tim Hangtuah Sumsel IM membenamkan Tonga BSC Jakarta dengan skor 70-39. Kekalahan dari Hangtuah Sumsel IM menjadikan Tonga BSC Jakarta, bersama dengan NHS GMC Riau, belum pernah menang dalam empat pertandingan. NHS GMC Riau dikalahkan Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga dengan skor 58-65.