Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang, Perhatian Pemerintah untuk Ciptakan Atlet Berprestasi

Kompas.com - 27/11/2012, 06:02 WIB

Pengantar Redaksi

Perjalanan Triyatno (25) sebagai lifter, atlet angkat besi, seperti sudah digariskan untuk naik di podium olimpiade. Dia tertarik cabang olahraga tersebut saat berusia 14 tahun dan duduk di SMP 7 Metro Lampung.

Bermula dari ajakan pelatih di sasana angkat besi asuhan Yon Haryono di kampungnya dan ”iming-iming” bisa ke luar negeri jika berprestasi di angkat besi, dia menekuni olahraga itu. Motivasi dari keluarga, termasuk cita-cita ingin memberangkatkan haji orangtua—dan teman-temannya memacu semangatnya.

Kerja kerasnya membuahkan apa yang selama ini diimpikan. Sejumlah medali diraihnya dalam berbagai kejuaraan angkat besi tingkat internasional. Puncaknya, Triyatno menyita perhatian saat meraih medali perak angkat besi di Olimpiade London 2012.

Dear Triyatno, Anda masih muda empat tahun mendatang di olimpiade berikutnya, bisakah Anda mendapatkan medali emas. Kalau bisa, Anda akan kami galang menjadi pahlawan olahraga Indonesia.

(Helder Nadeak, xxxx@yahoo.co.id, Kalimantan Selatan)

Setiap atlet pasti menginginkan untuk memperoleh medali emas di semua event, termasuk di ajang olimpiade. Nah, untuk memperoleh emas di olimpiade, enggak gampang. Namun, saya akan berusaha mewujudkannya. Tentu, harus dapat dukungan dari semua pihak.

Apa yang membuat Anda jatuh cinta pada olahraga angkat besi? Motivasi apa yang membuat Anda bersemangat kembali di saat kalah dalam turnamen?

(Meilianty, Tangerang)

Angkat besi adalah cinta pandangan pertama mungkin, ya Mbak, he-he-he. Dulu niatnya cuma iseng saja sih. Saya datang ke tempat latihan angkat besi, eh, enggak tahunya disuruh ikut latihan dan diiming-imingi kalau bisa jadi juara, saya bisa ke mana saja, nginep di hotel gratis.

Hal yang memotivasi saya untuk bangkit dari kegagalan adalah keluarga saya, yang selalu menyemangati saya saat latihan dan bertanding.

Sejak kapan Mas Triyatno mempunyai ketertarikan dengan olahraga angkat berat dan siapa yang memotivasi Anda untuk menekuni olahraga tersebut? Kita tahu, angkat berat kurang diminati dibandingkan dengan cabang olahraga populer lainnya, seperti sepak bola, bulu tangkis, atau bola basket?

(Talik Slamet Susanto, Teluk Pucung, Bekasi Utara)

Saya tertarik angkat besi sejak kelas 1 SMP. Keluarga, pelatih, dan teman-teman selalu memotivasi saya.

Memang angkat besi kurang populer di kalangan anak-anak muda. Namun, tidak bisa dimungkiri jika angkat besi selalu menyumbangkan medali di ajang olimpiade, he-he-he....

Apa Mas Triyatno ada latihan khusus untuk menjadi juara angkat besi di rumah? Bagaimana persiapan untuk menjadi juara angkat besi internasional?

(Maftuhan Kudus, Kudus)

Latihan khusus gitu sih enggak ada, Mas. Yang penting ada niat kita untuk menjadi juara. Namun, jika niat kita untuk menjadi juara tidak dibarengi latihan dan doa, sama saja bohong.

Semua itu harus didukung penuh oleh semua pihak, mulai dari pelatih, pengurus, hingga pemerintah. Persiapan latihan Januari 2013 untuk SEA Games.

Siapa orang yang paling berjasa sehingga Anda bisa berprestasi di level internasional?

(Arif Rahman, Tangerang Selatan)

Yang paling berjasa tentunya orangtua saya. Tanpa doa restu orangtua, tentu enggak mungkin saya berhasil seperti saat ini. Begitu pula peran pelatih Dinas Olahraga Provinsi Kaltim, Pemprov Kaltim, KOI, KONI, dan PB PABBSI. Pokoknya semua yang mendukung saya.

Banyak yang berubah ketika seseorang menjadi terkenal. Apakah perubahan yang terjadi pada Triyatno setelah menjadi terkenal?

(Palti, Pekanbaru, Riau)

He-he-he... belum ada yang berubah dari saya. Saya masih tetap seperti yang dulu. Namun, kalau dilihat dari latar belakang ekonomi saya dulu, sekarang ya, banyak yang berubah. Saya bisa memberangkatkan orangtua berhaji. Syukur, alhamdulillah....

Berdasarkan pengalaman Mas di olimpiade, adakah hal negatif/penghalang untuk berprestasi?

(Jeffri Gunawan, Jakarta)

Hal negatif yang bisa menjadi penghalang atlet untuk berprestasi adalah persaingan para pengurus ataupun pelatih yang seharusnya bekerja sama untuk kejayaan Merah Putih malah saling menjatuhkan.

Selain itu, perhatian dari pemerintah daerah ataupun pusat untuk menciptakan atlet berprestasi juga masih kurang. Pelatih pun harus berani berkorban untuk atletnya.

Setiap orang pasti memiliki motivasi dan impian, lalu apa yang menjadi motivasi dan impian Anda (Triyatno) sehingga bisa memenangi perlombaan tersebut di berbagai kejuaraan?

(Yatna, xxxx@ymail.com)

Motivasi saya ikut latihan angkat besi adalah untuk mengubah kehidupan keluarga saya. Juga alasan agar saya tidak disuruh menggembalakan kerbau... he-he-he....

Kalau impian saya, sih, bisa membeli motor sport dengan uang saya sendiri dan jalan-jalan ke luar negeri.

Angkat besi di Indonesia kurang begitu populer. Mengapa Anda tertarik untuk menekuni olahraga ini ? Apakah selama menekuni dunia angkat besi Anda tidak menemukan kendala yang menghambat cita-cita Anda?

(Lucia Tri Handayani, Curug,

Tangerang)

Kalau dibilang enggak populer, enggak juga. Alhamdulillah, di ajang Olimpiade 2000 sampai 2012, angkat besi kita selalu memperoleh medali.

Saya memilih angkat besi dulu karena saat itu setiap minggu diberi uang Rp 2.500. Jadi, ya, lumayan buat jajan.

Kendala selalu ada, dari peralatan latihan hingga cedera. Semua itu memang menghambat sekali.

Dalam perjalanan karier Anda, khususnya prestasi Anda dalam merebut perak di Olimpiade London, seberapa besar peran pemerintah mendukung Anda?

(J Parlin Sitanggang, Tebing Tinggi, Sumut)

Jujur saja kalau selama persiapan olimpiade ini memang banyak sekali kendala, terutama dalam hal pendanaan. Dukungan pemerintah masih kurang dan lambat sekali dalam mengeluarkan dana.

Untung ada pihak swasta yang menalangi. Juga pemerintah lambat mengeluarkan yang saku. Ya, saya berharap ke depannya hal tersebut tidak terulang lagi dan bisa lebih baik.

Anda mulai berlatih sejak usia 14 tahun. Bagaimana dengan kegiatan belajar Anda selama latihan angkat besi?

(Frans Luhut Sinaga, Surabaya)

Memang, saya banyak tidak masuk kegiatan belajar. Biasanya karena ada kejuaraan atau kelelahan saat latihan. Soal itu, ada guru yang mendukung saya, ada juga yang tidak. Namun, syukur alhamdulillah, saya masih bisa lulus SMA.

Kalau sekolah pagi, saya latihan pukul 05.00 subuh. Jadi, masih sempat masuk sekolah walaupun kadang terlambat.

Olahraga yang digeluti Mas Triyatno cenderung berisiko cedera persendian ataupun patah tulang. Apakah Anda pernah mengalaminya dan apakah kiat-kiat untuk menghindari cedera tersebut?

(Dedy Indrawan, Kec Setu Bekasi Timur)

Bukan olahraga angkat besi saja yang bisa menyebabkan cedera. Semua jenis olahraga ada risiko cederanya. Ya, saya pernah mengalami lepas pergelangan tangan.

Kiat-kiat untuk menghindari cedera, ya, kita harus rajin peregangan sebelum dan sesudah latihan.

Anda latihan seminggu berapa kali? Nutrisi apa saja yang Anda santap setiap hari supaya menunjang latihan Anda?

(Bobby Irawan, xxxx@yahoo.com)

Dalam sepekan, jadwal latihan saya itu cuma libur dua hari, yaitu Kamis dan Minggu. Latihan berlangsung pagi dan sore. Kalau hari Minggu, latihan bisa pagi atau sore, berat atau ringan.

Nutrisi diperoleh dari makanan yang banyak mengandung protein dan karbohidrat serta multivitamin. Istirahat juga harus cukup.

Selama ini tentang anggapan ”ketidakjelasan” masa depan atlet di Indonesia menjadi momok menakutkan yang mereduksi semangat calon ataupun atlet untuk bisa fokus di olahraga. Bagaimana gagasan Mas untuk memperbaiki anggapan itu?

(Warka Syachbrani, Mahasiswa PPS UGM, Yogyakarta)

Dulu mungkin iya, kejelasan atlet ataupun mantan atlet tidak jelas. Namun, kini, setelah ada Undang-Undang Keolahragaan, masa depan atlet bisa dibilang sudah jelaslah. Ya, memang masih banyak kekurangan di sana-sini. Namun, kalau kita berprestasi, sudah jelas kok apa yang kita dapat.

Namun, masalahnya, atlet untuk bisa berprestasi akan menemui kesulitan jika enggak didukung oleh pemerintah ataupun pihak swasta.

Pernahkah Anda merasa bosan dalam latihan? Bagaimana cara mengusir rasa bosan tersebut?

(Rahardji Santoso, xxxx@yahoo.co.id)

Iya pasti, rasa bosan itu selalu ada. Untuk ngilangin bosan, saya bisa main game, pergi ke pantai, atau massage supaya relaks dan segar lagi pikirannya.

Apakah menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Anda dan orangtua Anda bahwa mimpi seorang anak petani bisa menjadi kenyataan? Tuhan Maha Adil bagi umat-Nya yang mau berusaha, bukan?

(Chatrina Darul Rosikah, xxxx@gmail.com)

Iya, pastinya. Ini semua menjadi kebanggaan saya dan keluarga. Intinya, siapa yang giat, tekun, ulet berusaha, dan berdoa untuk mewujudkan impian, akan memetik hasilnya suatu saat nanti.

Apakah Anda pernah mengalami cedera sangat berat sehingga Anda harus berhenti menjadi atlet angkat besi. Beberapa atlet memiliki performa yang naik-turun. Bagaimana usaha Anda agar performa Anda tetap baik sehingga mendapatkan medali perunggu di Olimpiade London 2012? Menurut Anda, mana yang paling penting dan menjanjikan untuk masa depan Anda? Tetap berkarier sebagai atlet angkat besi atau sebagai mahasiswa di suatu universitas?

(Talitha Edrea S, Jawa Tengah)

Ya, pernah saya mengalami cedera, tetapi enggak fatal.

Performa atlet pasti turun disebabkan cedera atau faktor umur. Saya menjaga performa dengan cara istirahat dan asupan gizi yang cukup sehingga dapat mengantongi medali perak di Olimpiade London.

Saya enggak akan berkarier selamanya menjadi lifter. Nanti kalau sudah pada masanya saya akan pensiun menjadi atlet dan saya masuk kantor setiap hari he-he-he....

Pasti kan ada saat di mana Kak Triyatno merasa bosan karena harus latihan terus. Apa yang Kak Triyatno lakukan untuk menghilangkan rasa bosan dan kembali semangat latihan?

Bagaimana perasaannya saat pertama kali ikut kejuaraan kelas internasional? Minder atau gugup dan bagaimana mengatasinya? Bagaimana cara Kak Triyatno membagi waktu antara keluarga, latihan, dan pacar?

(Niken Ari Setyowati, Depok, Jawa Barat)

Rasa bosan itu pasti selalu ada. Untuk ngilangin bosan, saya bisa main game, pergi ke pantai, atau massage supaya relaks dan segar lagi pikirannya.

Perasaan saya waktu ikut kejuaraan internasional pertama kali di luar negeri, ya, saya senang banget. Gugup pasti, apalagi banyak penonton. Namun, saya berpikir dan beranggapan enggak ada penontonnya sehingga tetap bisa fokus pada barbel yang akan saya angkat.

Membagi waktu tentu ada kesulitan. Ya, kita harus berkorbanlah seperti ninggalin orangtua di kampung pas Idul Fitri. Kalau sama pacar jarang ketemuan, ya, kan komunikasi bisa melalui handphone saja.

Triyatno, apa perasaan Anda ketika pertama kali mengetahui bahwa angkatan Anda dipastikan meraih medali?

(Mustaghfirin, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah)

Perasaan saya waktu dipastikan mendapat medali perak, ya, enggak nyangka, kaget, bahagia, senang, haru, semua menyatu dalam pikiran. Pastinya, saya mengucap syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Mas, bonus karena meraih medali perak angkat besi di Olimpiade London 2012 Anda gunakan buat apa? Apa yang ingin Anda lakukan setelah pensiun menjadi atlet angkat besi?

(M Tezar Rafandi, Semarang)

Bonus tersebut saya pergunakan untuk biaya pernikahan. Saya juga memberi kepada orangtua, digunakan untuk investasi, dan ditabung.

Mungkin setelah pensiun jadi lifter saya akan jadi pelatih, Insya Allah

1. Florent Hartanta, Kulon Progo, Yogyakarta

2. Ahmad Novriza, Madan

3. Tri Purna Jaya, Bandar Lampung

4. FX Rudy Prasetya, Surabaya

5. Rusnadi, Serang, Banten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Liga Lain
Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Sports
De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Bundesliga
Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Liga Italia
Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com