Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Tangguh yang Pantang Menyerah

Kompas.com - 27/11/2012, 05:57 WIB

Saya ingin menjadi juara dunia seperti Michael Schumacher, suatu saat nanti,” kata Sebastian Vettel, saat mulai menekuni balap mobil formula pada usia 15 tahun.

Kini, cita-cita pebalap kelahiran Heppenheim, Jerman, 3 Juli 1987, itu terwujud. Vettel bukan hanya menjadi juara dunia Formula Satu, tetapi juga menyamai pencapaian idolanya itu. Minggu (25/11) di Sirkuit Interlagos, Brasil, Schumacher adalah orang pertama yang dipeluk Vettel setelah dia dipastikan merebut gelar juara dunia F1 untuk ketiga kali berturut-turut.

Dalam sejarah F1, hanya ada tiga pebalap yang merebut tiga gelar juara dunia secara beruntun. Juan Manuel Fangio dari Argentina menjadi yang pertama mencetak hattrick itu pada usia 45 tahun, pada 1954 sampai 1956. Schumacher mencetak prestasi itu pada musim 2000-2002 di usia 33 tahun. Kini, Vettel menjadi pebalap ketiga, sekaligus termuda, yang tiga kali jadi juara dunia, di usia 25 tahun 146 hari, pada kurun 2010-2012.

Bagi Vettel, kemenangan pada musim ini sangat memuaskan, sekaligus menguras emosinya. Dibandingkan gelar musim 2011 yang sangat mudah direbutnya, gelar musim 2012 harus direbut dengan keringat, rasa frustrasi, dan air mata.

Dengan mobil yang belum terlalu siap di awal 2012, Vettel tampil buruk di paruh pertama musim. Dari 10 seri, Vettel hanya sekali menjadi juara dan sekali naik podium di urutan ketiga.

Namun, Vettel dan Tim Red Bull pantang menyerah. Mereka saling memberikan masukan dan terus menyempurnakan mobil. Keadaan berbalik bagi Vettel di Singapura saat dirinya kembali tampil sebagai juara. Vettel kembali menjadi pemenang di tiga seri berikutnya dan membawanya ke puncak klasemen.

Ketangguhan Vettel teruji di seri Abu Dhabi saat start paling belakang, tetapi terus berjuang hingga finis di posisi ketiga. Vettel kembali terbukti tahan banting di Brasil, saat tercecer paling belakang karena kecelakaan dan radionya mati. Dia mampu finis keenam dan memastikan gelar juara dunia.

Vettel menjadi tangguh karena tertempa kompetisi sejak usia delapan tahun di karting yunior. Pada usia 17 tahun, Vettel menjuarai Formula BMW Jerman, lalu meningkat ke F3 Euroseries di tahun berikutnya. Pebalap Jerman itu mulai berlaga di F1 pada musim 2007 dan mulai menjadi juara dunia pada 2010.

”Saya mencintai dunia balap dan belajar untuk tidak pernah menyerah. Saya boleh tertinggal saat start, tetapi saya akan terus mengejar sampai garis finis,” kata Vettel. (ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com