PARIS, KOMPAS - Langkah karateka Indonesia Christo Mondolu untuk lolos dari babak ketiga penyisihan nomor kumite (pertarungan) -75 kg Kejuaraan Karate Dunia Senior ke-21, di Paris, Perancis, 21-25 November 2012, dihentikan oleh karateka asal Azerbaijan, Aghayev.
Aghayev merupakan juara bertahan di kelas tersebut.
Christo berhadapan dengan Aghayev setelah memenangkan pertarungan melawan karateka Rumania, Popa, pada babak pertama penyisihan dan babak kedua penyisihan melawan karateka asal Inggris, Brown. Aghayev menangkan dengan skor telak 10-0.
"Aghayev memang bermain dengan teknik tinggi. Dia juga pengalaman jam bertanding yang banyak. Saya kalah teknik dan juga kalah pengalaman melawan dia," kata Christo, seperti dilaporkan wartawan Kompas Antonius Ponco Anggoro dari Paris.
Dalam pertarungan melawan Popa, Christo terluka di pelipis kirinya. Meski begitu dia mampu memenangkan pertarungan itu, dan juga pertarungan melawan Popa.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Federasi Olahraga Karate-do Indonesia Djafar Djantang mengatakan permainan Christo saat bertanding melawan Aghayev tidak seperti biasanya. "Dia belum menampilkan permainan terbaiknya.
Bisa jadi karena nama besar Aghayev yang menjatuhkan mental Christo," katanya. Aghayev merupakan juara bertahan di nomor kumite -75 kg. Prestasinya tidak hanya itu saja.
Dia juga meraih juara pada Kejuaraan Dunia Karate Senior pada tahun 2008 dan 2006. Hanya bedanya di dua kejuaraan itu, dia masih bermain di nomor kumite -70 kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.