Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Besi Bertekad Pertahankan Prestasi SEA Games

Kompas.com - 19/11/2012, 22:23 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Cabang olahraga angkat besi Indonesia siap mempertahankan prestasi pada SEA Games 2013 di Myanmar. Mereka ingin meraih prestasi seperti pada SEA Games 2011 di Jakarta.

"Minimal mengulang prestasi SEA Games sebelumnya," ujar pelatih nasional angkat besi, Lukman, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (19/11/2012).

Pada SEA Games di Palembang tahun lalu, angkat besi berhasil meraih empat medali emas, delapan perak serta dua perunggu. Hasil itu menempatkan Indonesia di posisi kedua setelah Thailand yang menjadi juara umum setelah memboyong sembilan medali emas, dua perak, dan satu perunggu.

Menurut Lukman, pada SEA Games 2013, Indonesia akan menurunkan 13 atlet terdiri dari tujuh lifter putra yang akan berlaga di kelas 56 kg, 62 kg, 69 kg, 77 kg, 85 kg, 94 kg, dan 94+ kg serta enam putri yang bertanding di kelas 48 kg, 53 kg, 58 kg, 63 kg, 69 kg, 69+ kg, dan 75 kg.

Beberapa kelas yang ditiadakan oleh Myanmar seperti 75+ kg putri, 105 kg putra dan 105+ kg putra, menurut Lukman, tidak merugikan Indonesia karena tidak menjadi andalan.

"Andalan kita masih Triyatno (69 kg) dan Eko Yuli Irawan (62 kg). Mereka juga masih punya kesempatan untuk bertanding di Olimpiade," jelas Lukman yang juga menyebut Thailand, Vietnam serta Myanmar sebagai pesaing terberat.

Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) telah menyiapkan 26 atlet atau dua kali lipat dari atlet yang akan turun di SEA Games nanti. Mereka dipilih berdasarkan prestasi di SEA Games 2011 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 yang nantinya akan kembali diseleksi menjadi 13 atlet.

Para atlet tersebut, lanjut Lukman, berlatih secara desentralisasi di berbagai daerah seperti Lampung, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Riau, serta Jawa Tengah.

"Latihan desentralisasi tersebut bertujuan agar atlet dan pelatih lebih fokus dan tidak mengganggu aktivitas lain mereka seperti pekerjaan sebagai mata pencaharian utama," ujar mantan atlet nasional itu.

Ia menambahkan, untuk Triyatno dan Eko Yuli sudah ada kesepakatan untuk dikurangi latihan fisiknya karena harus rehabilitasi setelah cedera yang dialami pada Olimpiade London lalu. Mulai awal Januari nanti latihan mereka baru normal kembali.

Pemusatan latihan di Beijing

Lukman mengemukakan bahwa para atlet membutuhkan pemusatan latihan minimal satu bulan di negara yang memiliki materi atlet angkat besi yang bagus seperti Beijing, China, atau Seoul, Korea. Hal tersebut dimaksudkan agar para atlet mendapatkan mitra tanding yang berkualitas sehingga membuat atlet bisa lebih berkembang.

"Selain itu agar atlet lebih fokus karena jauh dengan keluarga dan menghindari mereka dari kegiatan di luar latihan. Apalagi didukung dengan fasilitas yang lebih bagus," tuturnya.

Lukman mengatakan jumlah atlet yang akan dikirim tergantung dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia mencontohkan, pemusatan latihan di Beijing menjelang Olimpiade diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta untuk 10 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Liga Spanyol
Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Badminton
Kata Klopp soal Mo Salah Usai Ribut-ribut di Pinggir Lapangan

Kata Klopp soal Mo Salah Usai Ribut-ribut di Pinggir Lapangan

Liga Inggris
Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Menang Dua Gim Langsung, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Menang Dua Gim Langsung, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Internasional
Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Liga Inggris
Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

Internasional
Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com