Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiun, Stoner Dinobatkan Jadi Legenda

Kompas.com - 13/11/2012, 12:22 WIB

VALENCIA, KOMPAS.com — Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, dinobatkan sebagai legenda balap MotoGP beberapa saat setelah menuntaskan laga terakhirnya di balapan MotoGP Valencia, Minggu (11/11/2012). Kini, Stoner resmi pensiun.

Penyelenggara MotoGP menempatkan pebalap asal Australia itu sebagai legenda balap motor dunia yang ke-20, dia bergabung bersama kelompok mantan pebalap elite dunia sepanjang sejarah.

Anggotanya terdiri dari Giacomo Agostini, Mick Doohan, Geoff Duke, Wayne Gardner, Mike Hailwood, Daijiro Kato, Eddie Lawson, Anton Mang, Angel Nieto, Wayne Rainey, Phil Read, Jim Redman, Kenny Roberts, Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Freddie Spencer, John Surtees, dan Carlo Ubbiali.

Di balapan terakhir dalam karier, Stoner finis di peringkat ketiga. Hujan mewarnai sebagian balapan meski di awal balapan kondisi cuaca cerah. Kini Stoner resmi pensiun setelah sejak lima setengah bulan lalu dia sudah mengumumkan rencana pensiun itu.

Stoner memulai balapan saat berusia 15 tahun dan sekarang, setelah 12 tahun, Stoner yang sudah meraih dua gelar juara dunia MotoGP itu pensiun dalam usia relatif muda, 27 tahun. Catatan prestasi sepanjang kariernya adalah 45 kali menang, 89 podium, dan 43 kali menempati pole position.

Stoner memulai kariernya di kelas 250cc di bawah bimbingan Lucio Cecchinello pada 2002, kemudian dia sempat turun ke kelas 125cc di musim berikutnya. Talenta Stoner semakin terlihat di musim itu, dia meraih empat podium dan satu kali kemenangan yang merupakan kemenangan pertama di seri terakhir balapan tahun 2003.

Di 2004, Stoner meraih kemenangan bersama tim KTM. Ini adalah kemenangan pertama yang berhasil diraih tim KTM dalam sejarahnya mengikuti balapan. Di akhir musim itu, dia menempati peringkat kelima klasemen 125cc.

Tahun berikutnya, Stoner naik kelas lagi ke kelas 250cc dengan tim Cecchinello. Di tahun 2005 itu, dia beberapa kali bersaing ketat dengan Dani Pedrosa sampai keduanya bersaing memperebutkan gelar juara dunia 250cc. Dengan meraih lima kemenangan, Stoner yang memakai motor Aprilia meraih gelar juara dunia kelas 250cc di 2005.

Tahun 2006, Stoner melakoni debutnya di balapan kelas MotoGP bersama dengan tim LCR. Di debutnya itu, Stoner memakai motor Honda. Stoner pun berhasil memperlihatkan prestasi yang brilian di saat debut.

Baru dua kali balapan, dia berhasil meraih pole positions yaitu saat balapan di Qatar, dan dia juga meraih posisi finis kedua saat balapan di Turki.

Disertai dengan beberapa insiden kecelakaan yang membuat dia kecewa, Stoner mulai banyak belajar dari pengalaman. Dia telah membuat Ducati jatuh hati dan menjadikannya pembalap utama di tim tersebut di tahun berikutnya.

Saat Stoner merasakan kemenangan pertama di musim 2007, banyak yang menilai itu adalah sebuah kejutan. Baik di antara para pembalap maupun di antara tim. Kemenangan pertama belum membuatnya diperhitungkan, tetapi setelah di balapan Turki dan China, Stoner menang, dia makin diperhitungkan dan gelar juara dunia pun sangat mungkin diraih.

Tiga seri secara beruntun dari balapan di Laguna Seca, Brno, dan Misano berhasil diraih. Dan, memang, akhirnya Stoner jadi juara dunia pada tahun 2007 dengan meraih 10 kali kemenangan, 14 podium, dan lima kali pole position.

Tiga tahun berikutnya, Stoner mengalami masa suram di Ducati. Pindah tim ke Honda di 2011 berhasil membawa Stoner kembali jadi juara dunia. Dia tampil dominan dengan meraih kemenangan di 10 seri balapan dan mencetak rekor meraih 12 kali pole position, jumlah terbanyak dalam satu musim yang pernah diraih seorang pembalap di kelas paling bergengsi.

Di musim 2012, Stoner menjadi favorit juara setelah performa dominannya di 2011. Namun, awal musim, Jorge Lorenzo memberikan sinyal jadi rival terberat dengan meraih kemenangan di Qatar. Dan, memang, sampai berakhirnya 18 seri musim 2012, Lorenzo tampil konsisten dan menjadi juara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com