Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Perguruan, tetapi Satu Induk

Kompas.com - 11/11/2012, 03:58 WIB

Seni bela diri karate yang berasal dari ”Negeri Sakura” Jepang tidak berbeda jauh dari seni bela diri pencak silat yang berasal dari Bumi Nusantara kita.

Seperti pencak silat yang terdiri atas berbagai aliran dan perguruan, karate yang mulai berkembang pesat di Indonesia pada 1960-an itu masuk ke Tanah Air dengan membawa aliran sendiri-sendiri.

Pada 1972, berbagai perguruan karate bergabung ke dalam Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki). Meski jumlah perguruan banyak, tetap masih dikenal adanya ”aliran” yang menjadi penuntun utama.

Ada empat aliran besar yang kemudian jadi patokan bagi Federasi Karate Dunia (WKF) untuk melaksanakan setiap kejuaraan yang mereka gelar.

Keempatnya adalah aliran shito-ryu yang merupakan dasar dari perkembangan karate pada masa awalnya. Aliran ini lebih mementingkan kelembutan dalam setiap gerakan.

Di dalam Forki, perguruan yang menganut aliran shito-ryu, antara lain, Shindoka dan Gabungan Bela diri Karate-Do (Gabdika) Shito-Ryu Indonesia.

Kemudian, ada aliran goju-ryu yang hampir sama dengan shito-ryu. Hanya, aliran goju-ryu lebih menekankan pada gerakan kombinasi antara kelembutan dan kekerasan. Goju-ryu juga unggul dalam seni pernapasan atau sanchin.

Goju-Ryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia (Gokasi), Gojuryu Karate-Do Indonesia (Gojukai), dan Gojuryu Association (Goju Ryu Ass) adalah contoh perguruan penganut aliran goju-ryu dalam Forki.

Berikutnya aliran shotokan yang mengglobalkan seni bela diri karate lewat guru besarnya, Gichin Funakoshi, lalu turun kepada Masatoshi Nakayama. Shotokan mengembangkan teknik dengan mengutamakan gerakan frontal dan keras melalui perguruan tinggi Takushoku University di Tokyo, Jepang.

Selain di dunia, di Indonesia pun aliran ini paling besar pengikutnya. Ada Institut Karate-Do Indonesia (Inkai), Indonesia Karate-Do (Inkado), Institut Karate-Do Nasional (Inkanas), Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari), dan Shotokai.

Dan yang terakhir adalah aliran wado-ryu yang lebih mengutamakan sistem kuncian pada persendian dan bantingan. Seperti Wadoryu Karate-Do Indonesia (Wadokai). (NIC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com