Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi, Senjata Istanbul

Kompas.com - 06/11/2012, 21:32 WIB
Gatot Widakdo

Penulis

ISTANBUL, KOMPAS.com- Pertumbuhan ekonomi Turki yang kuat menjadi modal penting dan nilai jual kota Istanbul, Turki, dalam pencalonan diri sebagai tuan rumah olimpiade 2020.

Kota berpenduduk sekitar 13 juta jiwa ini tengah bersaing ketat dengan kota lain, yakni Tokyo dan Madrid. Ketua tim sukses kota Istanbul, Hasan Arat mengatakan, Istanbul mendapat momentum yang tepat.

"Pertumbuhan ekonomi Turki saat ini sangat kuat. Ini penting dan bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan pencalonan," ujarnya di Istanbul, Selasa (6/11/2012). Arat menyebutkan, Istanbul Stock Exchange mencatat rekor perdagangan tertinggi.

Semua kondisi ekonomi sangat mendukung dan ini menjadi kesempatan besar karena pemerintah juga memberi dukungan penuh secara finansial. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan sebuah jaminan.

Keunggulan lain dari Istanbul, menurut Arat, kota ini merupakan kota yang paling banyak dikunjungi wisata mancanegara. Selain mencalonkan diri sebagai tuan rumah olimpiade, Istanbul sebelumnya juga berniat menjadi tuan rumah turnamen sepak bola Piala Eropa 2020.

Namun, rencana ini batal karena IOC tidak memperkenankan hal ini. "Kami sudah melupakan dan tidak ingin membicarakan lagi soal pencalonan Piala Eropa. Konsenstrasi kami sekarang adalah olimpiade 2020," kata Arat.

Pemilihan tuan rumah 2020 rencananya akan dilakukan tanggal 7 September 2013 di Buenos Aires, Argentina. Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak dari 100 negara ditambah anggota IOC.

Kota Istanbul sendiri mendapat promosi yang bagus dari film terbaru James Bond. Film yang berjudul Sky Fall ini pengambilan gambar adegannya di antaranya di kota Istanbul.

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, "Kami mengumumkan kepada dunia tawaran kami untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, yang kami anggap sangat penting bagi negara dan rakyat kami."

Bagi Istanbul, ini merupakan kali kelima Istanbul mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade setelah gagal di 2000, 2004, 2008, dan 2012. "Kami memang sudah lima kali mengajukan penawaran dan selalu gagal. Namun, kali ini kami lebih optimistis karena kondisi ekonomi sangat mendukung," kata Arat.

Delegasi Istanbul memasukkan berkas yang diperlukan ke IOC pada 15 Februari lalu, tepat di tenggat pemasukkan berkas pencalonan diri. Sebelumnya, Tokyo, Doha, Madrid, dan Baku telah menyerahkan berkas pencalonan diri mereka.

Roma batal mencalonkan diri sebagai tuan rumah setelah Perdana Menteri Italia Mario Monti menyebut pemerintah tidak bisa memberikan dukungan finansial bagi Ibu Kota Italia itu seiring krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.

Krisis ekonomi sebenarnya juga tengah melanda Spanyol. Namun, sejauh ini belum ada penarikan berkas atau pembatalan kota Madrid dalam pencalonan. Sementara itu, Tokyo bakal menjadi pesaing terberat Istanbul.

Semangat masyarakat Jepang untuk selalu bangkit usai kejatuhan sepertinya tak pernah luntur. Pada Maret 2011 lalu, sebagian besar wilayah timur laut di Negeri Sakura hancur diterjang gempa dan tsunami. Kini, mereka kembali tegakkan kepala dan siap bersaing menjadi tuan rumah.

Komite Olahraga Jepang menyatakan, "Jepang harus pulih dari gempa bumi hebat ini. Kami ingin olimpiade menjadi simbol pemulihan tersebut," kata Presiden Komite Olahraga Jepang Tsunekazu Takeda.

Sebelumnya, Jepang juga membuktikan kebangkitannya usai Perang Dunia II dengan kesuksesan mereka menyelenggarakan Olimpiade 1964. "Dan warisan olimpiade tersebut antara lain adalah mendorong percepatan industri Jepang," tutur Takeda.

Keinginan Jepang membuktikan pemulihannya melalui olahraga ini didukung Presiden Komite Olahraga Internasional, Jacques Rogge. "Jepang berpengalaman menggelar olahraga bertaraf internasional," ujar Rogge. "Tak ada gunanya bersaing dengan kota-kota lain kalau kami tak yakin akan menang," ucap Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com