Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rafid Topan Siap Berlatih di Qatar

Kompas.com - 01/11/2012, 03:08 WIB

Jakarta, Kompas - Pebalap Indonesia, Rafid Topan Sucipto, menyiapkan diri untuk berlatih di Qatar dan Spanyol agar mampu bersaing di ajang Moto2. Latihan intensif akan dilakukan mulai Desember atau Januari sampai Maret.

”Pekan depan, saya akan menjalani dua kali tes resmi untuk mengendarai sepeda motor 600 cc yang diperuntukkan di ajang Moto2 di Qatar. Setelah selesai mengikuti kejuaraan Indoprix, saya akan kembali ke Qatar dan Spanyol untuk berlatih balap dengan motor yang disiapkan tim Qatar Motor and Motorcycle Federation (QMMF),” kata Topan, Rabu (31/10), di Jakarta.

Moto2 hanya satu kelas di bawah lomba motor paling elite di dunia, MotoGP. Sepeda motor yang digunakan di Moto2 bukan produksi massal, melainkan dibangun khusus. Adapun Topan akan menggunakan kendaraan bermesin Honda dan sasis Speed-up. Karena sepeda motor tersebut bukan produksi massal, Topan perlu berlatih khusus untuk mengendarainya.

Pelatih untuk Topan sudah disediakan oleh tim QMMF dari Spanyol. Di Qatar dan Spanyol, Topan akan menjalani latihan intensif agar kemampuannya meningkat. Topan juga akan menjalani latihan bersama Anthony West, rekan setimnya yang menjadi runner-up di Moto2 seri Malaysia dan Australia

”Saya antusias bergabung bersama tim QMMF karena mereka memberikan fasilitas latihan yang intensif. Latihan intensif, dengan mekanik dan pelatih berpengalaman, sangat saya butuhkan setiap kali naik ke kelas yang lebih tinggi,” kata Topan.

Dicukupinya kebutuhan akan latihan menjadi unsur yang penting bagi Topan, yang menjadi juara di ajang Malaysia Super Series dan ajang Losail Asia Road Race Series (LARRS). Topan menceritakan, dia tidak pernah tampil optimal saat mengikuti ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) karena tidak mendapat program latihan yang memadai.

”Di kelas super sport 600 cc, saya hampir tak pernah mendapat kesempatan berlatih yang memadai karena keterbatasan dana. Latihan saya hanya saat latihan resmi, dua hari sebelum lomba. Oleh karena itu, prestasi saya tidak bagus di ajang itu,” kata Topan, yang hanya bertahan di posisi 10 besar.

Tim QMMF juga tidak membebani Topan dengan target berat pada tahun pertama. Pebalap berusia 18 tahun itu hanya ditargetkan untuk segera beradaptasi dengan kompetisi Moto2 yang sangat ketat. Target berat baru dibebankan pada tahun kedua, yaitu menembus lima besar. Tahun ketiga, Topan ditargetkan menembus podium dan menjadi juara.

Namun, Topan masih terbeban dengan biaya operasional di Moto2. Ia harus menanggung Rp 4,375 miliar dari Rp 25 miliar yang dibutuhkan. Tim QMMF bersedia menanggung Rp 20,625 miliar. Saat ini, Ikatan Motor Indonesia yang memasukkan Topan ke tim QMMF sedang mencari sponsor guna menutupi kebutuhan dana itu. (ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com