Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rule of the Game" Lorenzo dan Pedrosa

Kompas.com - 28/10/2012, 05:51 WIB

KOMPAS.com - Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, berpeluang memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP musim 2012 pada akhir pekan ini di Sirkuit Phillip Island, Australia. Syarat mutlaknya, pebalap Spanyol tersebut harus menjadi juara seri ke-17 tersebut, pada Minggu (28/10/2012).

Apabila dia tak mampu menyelesaikan misi itu (juara GP Australia), maka masih ada skenario lain di mana dia minimal harus finis di posisi tiga besar dan Dani Pedrosa ada di belakangnya. Tetapi bila gagal melakukan dua hal tersebut (juara atau finis di tiga besar dan Pedrosa di belakangnya), maka masih ada skenario lain, tetapi masih harus mempertimbangkan hasil yang diperoleh kompatriot dan rivalnya dari tim Repsol Honda itu.

Saat ini, Lorenzo berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 23 poin atas Pedrosa. Dengan balapan tersisa dua seri lagi, Lorenzo minimal menambah gap tiga angka dengan Pedrosa usai GP Australia tersebut, sehingga dengan keunggulan 26 poin (usai GP Australia), dia tak mungkin terkejar lagi. Artinya, seri terakhir di Valencia pada 11 November mendatang tak berpengaruh lagi.

Ya, Lorenzo harus menambah jarak tiga angka dengan Pedrosa untuk jadi juara dunia. Jika hanya bisa menambah keunggulan dua poin, maka perbedaan angka dengan Pedrosa usai GP Australia ini menjadi 25, sehingga seri ke-18 di Valencia akan menjadi penentu. Dengan kondisi itu (beda 25 poin), Pedrosa bisa saja menjadi juara dunia jika menang di Valencia dan Lorenzo gagal menuai poin.

Pasalnya, hingga seri ke-16, Lorenzo dan Pedrosa sama-sama mengemas enam kemenangan. Nah, jika skenario itu (GP Valencia jadi penentu dengan perbedaan 25 poin) terjadi, maka bisa saja ada mukjizat di mana Pedrosa menang di seri terakhir dan Lorenzo gagal menambah angka - meskipun poin akhir sama, tetapi Pedrosa juara dunia karena unggul jumlah kemenangan. Tetapi itu adalah skenario terburuk dan hanya terjadi jika nasib sial menimpa Lorenzo.

Berbicara balapan akhir pekan ini, target realistis Lorenzo adalah finis di depan Pedrosa. Dia sendiri mengakui bahwa sulit mengalahkan rekan setim Pedrosa, Casey stoner, yang begitu dominan sepanjang akhir pekan, karena pebalap Australia tersebut selalu terdepan sejak latihan bebas hingga kualifikasi di Phillip Island, sirkuit di mana dia menjadi raja dalam lima musim terakhir.

Berikut rule of the game perebutan gelar juara dunia antara Lorenzo dan Pedrosa

- Lorenzo juara dunia di Phillip Island jika:

1. Menjuarai GP Australia
2. Finis di posisi tiga besar dan Pedrosa di belakangnya (misalnya Lorenzo peringkat dua, Pedrosa ketiga; atau Lorenzo ketiga dan Pedrosa keempat)
3. Paling buruk finis di posisi ke-13 dan Pedrosa tak memperoleh poin

- GP Valencia jadi penentu juara dunia MotoGP 2012 jika:

1. Pedrosa juara GP Australia
2. Di Phillip Island Pedrosa finis di depan Lorenzo
3. Lorenzo finis di luar posisi tiga besar dan Pedrosa persis di belakangnya (misalnya Lorenzo finis di posisi keempat, Pedrosa kelima; dan seterusnya)
4. Lorenzo dan Pedrosa sama-sama tidak memperoleh poin di Phillip Island

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com