MADRID, KOMPAS.com - Meski sudah dipastikan terlibat program doping canggih yang menyebabkan tujuh gelar Tour de France-nya dilucuti, ternyata masih ada yang meyakini bahwa pebalap sepeda AS, Lance Armstrong tidak bersalah. Orang itu adalah juara Tour de France lima kali, Miguel Indurain.
"Hingga kini, saya yakin dia (Lance Armstrong) tidak bersalah. Dia selalu menghormati aturan," kata Indurain kepada radio Marca.
"Saya sedikit terkejut, bahwa keputusan ini hanya berdasarkan sejumlah kesaksian," tambah Indurain yang menjadi juara pada 1991-1995.
Meski Indurain meragukan laporan Badan Anti-Doping AS (USADA) yang hanya memuat kesaksian para rekan satu tim Armstrong, namun laporan itu telah membuat Armstrong kehilangan seluruh gelar juaranya.
Namun, pengakuan soal program doping tim US Postal Service terus mengalir. Pengakuan terbaru datang dari mantan pebalap sepeda Norwegia, Steffen Kjaergaard. Steffen adalah mantan rekan satu tim Armstrong dan kini dia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Olahraga Federasi Balap Sepeda Norwegia.
"Selama 15 tahun, saya menyembunyikan kebohongan," kata Kjaergaard.
"Saat itu saya percaya yang terbaik untuk olahraga ini adalah membawa rahasia kelam ini ke liang kubur," tambah Kjaergaard.
Steffen Kjaergaard, yang bergabung dengan US Postal Service antara 2000-2011, mengatakan tim itu menyediakan semua kebutuhan doping dan memintanya merahasiakan hal ini.
"Saat saya bergabung dengan US Postal Service, semua kebutuhan dikelola tim. Saya tak perlu mencari dokter atau melakukannya sendiri," papar Kjaergaard.
Meski demikian, Kjaergaard tak mau menuding mantan anggota tim lainnya juga mengonsumsi doping, seperti dirinya.
"Sebab utama pengakuan ini karena nurani saya sudah tak tahan menyimpan lebih lama rahasia ini," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Federasi Balap Sepeda Norwegia, Harald Tiedemann Hansen, mengatakan pengakuan Kjaergaard itu menjadi "hari terkelam" bagi komunitas balap sepeda negeri itu. Dia menjanjikan federasi akan melakukan investigasi lebih dalam atas masalah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.