GeneVa, Senin -
Presiden Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) Pat McQuaid dalam konferensi pers di Geneva, Swiss, Senin (22/10), mengatakan, UCI menerima laporan hasil penyelidikan Badan Antidoping AS (USADA) terhadap kegiatan doping yang dilakukan Armstrong semasa aktif sebagai pebalap bersama tim US Postal Service dan Discovery Channel. Dari hasil penyelidikan itu, Armstrong terbukti memimpin rekan-rekan setimnya melakukan doping.
”UCI memutuskan mencoret semua gelar juara Armstrong dan tidak akan naik banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga,” ujar McQuaid.
Keputusan UCI itu memudahkan penyelenggara Tour de France, satu dari tiga balapan sepeda paling bergengsi dalam kalender balapan dunia UCI, untuk mencoret Armstrong dari catatan rekor. Artinya, perolehan gelar juara pada kurun 1999-2005 dicoret dan tidak diakui.
Direktur balapan Tour de France, Christian Prudhomme, mengatakan, penyelenggara balapan akan melakukan keputusan yang diambil UCI. Juga, dengan dicoretnya tujuh gelar Armstrong, Prudhomme menegaskan tidak akan ada pemenang resmi balapan dalam kurun waktu itu.
USADA menyarankan, apabila gelar Armstrong dicabut, sebaiknya gelar tidak diberikan kepada pemenang sesudah Armstrong. Dari penyelidikannya, sebanyak 20 dari 21 pebalap yang naik podium pada kurun waktu balapan Tour de France 1999-2005 terkait masalah doping.
Rabu (10/10), USADA menyerahkan laporan setebal 1.000 halaman kepada UCI. Laporan itu mengungkap proses doping dan pengakuan 11 pebalap sepeda mantan rekan tim Armstrong.
Dari laporan itu terungkap, Armstrong memimpin rekan-rekan setimnya di US Postal Service dan Discovery Channel melakukan doping yang canggih. Dalam kegiatan dopingnya, Armstrong dan rekan-rekannya menggunakan zat-zat yang dilarang, seperti steroid, zat penambah jumlah sel darah merah (EPO), dan transfusi darah.
Terkait tuduhan doping itu, Armstrong selalu menyangkal. Ia menegaskan tidak melakukan doping dan hal tersebut selalu terbukti dari hasil yang negatif dalam ratusan tes doping yang ia jalani.
Karena laporan USADA tersebut, selain bakal menghadapi gugatan hukum para mantan sponsor, medali perunggu Armstrong dari nomor