Pecatur muda bergelar Grand Master (GM) asal China, Yu Yangyi, kini memuncaki klasemen sementara dengan skor 7 dari delapan partai pertandingan yang telah dijalani. Menurut rencana, partai kesembilan kejuaraan tahunan yang menggunakan sistem Swiss 9 babak ini akan berakhir Rabu malam.
Mereka yang berusaha mengejar kemenangan pada partai terakhir adalah GM Li Chao B (China), GM Ivan Sokolov (Belanda), GM Nguyen Ngoc Truong Son (Vietnam), dan GM Vladislav Tkaciev (Perancis). Secara berurutan, mereka berada di posisi kedua, ketiga, keempat, dan kelima klasemen sementara.
Selisih poin antara Yu Yangyi dan Li Chao, juara Indonesia Terbuka 2011, hanya terpaut 0,5 victory point (VP). Keduanya berbagi angka sama, yaitu 0,5 VP, ketika bertemu di babak ketujuh yang berlangsung Selasa.
Sementara selisih perolehan poin antara Yu Yangyi dan tiga penantang lainnya hanya terpaut 1 VP.
Yu Yangyi, yang meraih gelar GM-nya pada 2009, mengaku tak menduga dia bisa bermain dengan baik dalam turnamen kali ini. Dia mengaku tidak menargetkan apa pun dalam turnamen yang telah digelar untuk kedua kalinya ini.
”Target saya hanya berusaha bermain baik dan terus mengumpulkan poin. Tak lebih,” ujarnya.
Yu Yangyi, yang kini menempati peringkat ke-105 FIDE (posisi pemain yang masih aktif), mengatakan, pertarungan dalam turnamen ini cukup ketat. Banyak pecatur asal China yang membuatnya kesulitan mengatur langkah bidak caturnya.
Pecatur kelahiran 1994 dan menempati peringkat nomor satu di Asia untuk kategori U-18 (di bawah usia 18 tahun ) itu menuturkan, pertarungan menghadapi juara bertahan Li Chao adalah salah satu pertarungan tersulitnya dalam kejuaraan ini.
”Bertarung tiga jam dan cukup ketat. Namun, saya hanya terus berusaha dan memanfaatkan peluang yang ada,” kata pecatur yang memiliki rating FIDE 2651 itu. Dengan rating setinggi itu, Yu Yangyi dikategorikan sebagai salah satu super GM (rating FIDE lebih dari 2600).
Rating
Saat berhadapan dengan Li Chao, Yu Yangyi yang menggunakan bidak catur hitam memilih menggunakan pertahanan Modern Benoni (1. d4 Kf6 2. Kf3 e6 3. g3 b6..). Langkah tersebut terbukti sukses menahan laju serangan bidak putih yang dimainkan Li Chao.
Sulitnya menembus pertahanan Yu Yangyi membuat Li Chao menawarkan remis di langkah ke-35. Keduanya berbagi 0,5 VP.
Yu Yangyi, yang kini menempati peringkat ketujuh pecatur aktif di Asia dan mengantongi rating FIDE 2748 untuk catur kilat atau blitz, mengaku tak pernah membayangkan dia bisa memimpin klasemen kejuaraan hingga saat ini. ”Saya hanya ingin bermain dan terus bermain dengan segenap kemampuan, sambil menanti kesalahan lawan,” ujarnya.
Pada babak terakhir, Yu Yangyi akan menantang unggulan pertama Ivan Sokolov yang kini berada di posisi ketiga klasemen. Sementara Li Chao akan ditantang Nguyen Ngoc Truong Son.
Adapun para pecatur andalan tuan rumah Indonesia terus berjuang untuk memperoleh tempat di papan tengah klasemen. GM Susanto Megaranto, andalan teratas Indonesia, terengah-engah pada babak kedelapan dan takluk dari International Master (IM) asal China, Lou Yiping.
Kekalahan ini membuat Santo, panggilan akrab Susanto Megaranto, berada di posisi ke-31 klasemen sementara. Pada babak terakhir, Santo akan berhadapan rekan satu negaranya, IM Irwanto Sadikin.
Pecatur putri yang tengah naik daun, Medina Warda Aulia dan Chelsie Monica Sihite, dipastikan tak bisa meraih norma GM-nya dalam kejuaraan kali ini.
Chelsie mengakui dia tak bermain cukup baik kali ini. ”Target awal memang memperoleh norma GM di sini. Namun, harapan itu pupus ketika saya tak bisa bermain baik sejak awal,” kata pemilik gelar WIM itu.