Hal itu diungkapkan juara Olimpiade Barcelona, Alan Budikusuma, di sela-sela acara penutupan turnamen bulu tangkis BNI Astec Terbuka 2012 di Jakarta, Sabtu (13/10). Alan yang bersama istrinya, Susy Susanti, menjadi pemrakarsa turnamen Astec menambahkan, untuk bisa menggelar banyak turnamen, PBSI perlu lebih kreatif mencari peluang kerja sama dengan pihak sponsor.
”Saya dan Susy tergerak untuk menyemarakkan bulu tangkis nasional dengan menggelar turnamen. Selain itu, kami juga menyediakan perangkat olahraga bulu tangkis. Semoga apa yang kami lakukan bisa membantu pembinaan bulu tangkis Indonesia,” kata Alan.
Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI demisioner Mimi Irawan mengatakan, apa yang dilakukan Alan dan Susy merupakan kontribusi yang sangat besar. Apalagi turnamen ini sudah secara konsisten digelar selama delapan tahun.
Sebelumnya, Harianto Purwadi, Vice President Divisi Customer dan Marketing PT BNI Tbk, mengatakan, BNI berkomitmen untuk mengembalikan kepada masyarakat, apa yang didapat dari masyarakat, dalam bentuk sponsor terhadap ajang bulu tangkis tersebut.
”Kami sudah punya komitmen untuk membantu membina atlet bulu tangkis lewat kerja sama yang sudah terjalin hingga ke penyelenggaraan kedelapan ini. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa berlangsung terus sehingga ajang ini melahirkan atlet-atlet besar di kemudian hari,” ujar Harianto.
Turnamen BNI Astec diikuti 1.300 atlet dari 120 klub yang ada di Indonesia. Turnamen ini memainkan lima kategori yang dikelompokkan berdasarkan usia. Setiap kategori memainkan lima nomor.
Pada final kemarin, sebagian gelar juara dikuasai para pemain unggulan. Klub Jaya Raya paling banyak mengoleksi gelar, diikuti PB Tangkas Specs, Mutiara Bandung, dan PB Djarum.
”Kami melihat ada antusiasme yang besar dari peserta, terutama pemain muda. Tentu ini sangat bagus dan membuat kami tetap bersemangat menggelar turnamen ini,” ujar Alan.
Dari turnamen Belanda Terbuka, pasangan ganda campuran Markis Kido/Pia Zebadiah gagal melangkah ke partai puncak setelah dijegal pasangan Inggris, Marcus Ellis/Gabrielle White.
Pasangan kakak-beradik ini kalah dua gim langsung, 12-21, 19-21, dalam tempo 37 menit. Pada pertandingan ini, Markis/Pia sebenarnya punya peluang merebut gim kedua. Saat itu mereka sudah unggul 18-12, sebelum disusul dan kalah.
”Maunya buru-buru selesai, tetapi malah mati sendiri,” kata Markis yang dihubungi dari Jakarta.
Selain di ganda campuran, Markis juga turun di ganda putra berpasangan dengan Alvent Yulianto. Sampai berita ini diturunkan, keduanya masih belum tampil melawan pasangan Polandia yang ditempatkan sebagai unggulan pertama.
Sementara itu, sejumlah pemain pelatnas Cipayung hari ini bertolak ke Denmark untuk mengikuti turnamen Premier Super Series. PBSI mengirim 27 pemain. Dari Denmark, selanjutnya mereka ke Perancis Terbuka.