Sebastian Loeb Juara Dunia

HAGUENAU, KOMPAS.com — Pereli pujaan tuan rumah, Sebastian Loeb, bakal menutup musim reli tahun ini dengan gelar juara dunia. Gelar kesembilan tanpa putus bagi pereli berusia 38 tahun itu. Loeb memimpin pada akhir klasemen Reli Perancis di wilayah Alsace, Minggu (7/10/2012).

Walau masih ada dua seri tersisa, yakni Italia dan Spanyol, poin Loeb tidak akan terkejar lagi oleh pereli mana pun, termasuk Jari-Matti Latvala yang dalam beberapa trayek khusus (SS) mengungguli Loeb.

Pada lomba Minggu pagi, hujan mengguyur wilayah Alsace. Angin berembus kencang dan temperatur udara turun hingga di bawah 5 derajat Celcius. Namun, kondisi itu tidak menyurutkan minat penonton mendatangi lokasi. Padahal, lokasi menonton seperti di Bischwiller-Gries sangat tidak nyaman karena becek.

Lokasi itu berada di ladang jagung yang habis dipanen dan sangat basah. Panitia membuat tribun dan jalan setapak agar penonton mudah melintasi ladang.

Pada SS17 di Vignoble de Cleebourg, pereli Indonesia, Rifat Sungkar, membukukan catatan waktu tercepat di kategori rally class, yakni 11:44,6. Rivalnya, Ricardo Trivino dari Meksiko, di belakangnya dengan 12:15,6.

Sementara di SS18 di Bischwiller-Gries, berganti Trivino mengungguli Rifat dengan 5:06,4, sedangkan catatan waktu Rifat 5:19,8.

Loeb, yang tidak akan berkompetisi penuh tahun depan, setiap kali finis dan dimintai komentarnya selalu menegaskan tekadnya tidak akan goyah. Dia telah memutuskan hanya mengikuti beberapa seri pada tahun depan.

"Berat memutuskan hal tersebut, tetapi ada masanya saya harus berhenti. Jadi, saya kira saat itu sudah tiba," kata Loeb di hadapan penggemarnya.

Berita Loeb akan mundur dari reli dimulai dengan keputusannya hanya tampil di beberapa seri membuat penonton bertambah heboh ke mana pun dia berlomba. Hanya Loeb yang dinanti penonton dan mereka sangat mengaguminya. Apalagi warga kota Haguenau karena Loeb berasal dari kota ini.