Oleh Gatot Widakdo
Faizal Zainuddin layak dijuluki si Raja Kata. Karateka kelahiran Sorowako, Sulawesi Selatan, ini tengah di puncak prestasi. Kemenangan dan perolehan medali emas di nomor kata perorangan pada Pekan Olahraga Nasional 2012 di Pekanbaru, Riau, mengukuhkan hal itu. Inilah emas ketiganya dalam tiga PON terakhir dan menjadi sejarah pencapaian prestasi tertinggi cabang karate pada PON.
Prestasi Faizal tak hanya pada tingkat nasional. Anak kelima dari pasangan Zainuddin dan Nurhayati ini juga mencatat prestasi emas pada ajang SEA Games tiga kali berturut-turut, tahun 2007, 2009, dan 2011. Pada Asian Games 2010 di Guangzhou, China, ia pun menyabet medali perunggu. Tahun 2011 ia juga mengoleksi gelar bergengsi, juara dunia di Turki.
Penampilan Faizal menunjukkan karakter kuat. Dia punya karisma saat tampil di arena. Meski badannya tegap, gerakannya luwes dan bertenaga. Dia tak pernah kehilangan fokus. Setidaknya hal ini terekam saat dia tampil pada partai final nomor kata perorangan PON Pekanbaru di GOR Tribuana, Senin (10/9).
Menjelang partai final karate nomor kata perorangan putra dan putri sore itu, tiba-tiba listrik di GOR Tribuana padam. Akibatnya, pendingin ruangan dan semua lampu mati. Faizal yang sudah siap tampil dan berdiri di arena matras diminta kembali ke pinggir lapangan.
Wasit lalu memanggil kedua pelatih. Sementara riuh penonton semakin membahana karena kecewa dan khawatir laga final batal digelar. Setelah wasit berdiskusi sebentar dengan pelatih, partai final diputuskan tetap digelar meski GOR Tribuana gelap dan semakin panas.
Faizal yang mendapat giliran pertama tampil tetap menjaga konsentrasinya. Atlet yang gemar menyantap mi goreng ini tampil penuh percaya diri. Ia mantap memperagakan jurus-jurusnya, nyaris tanpa kesalahan.
Ia memperagakan Kata Suparinpei dengan tingkat kesulitan tinggi. Gerakannya cepat, dinamis, dan menggunakan kekuatan besar. Sementara pesaingnya, Sandy, yang memperagakan Kata Kanku-sho gagal menandingi Faizal. Faizal menang dengan keputusan mutlak kelima juri.
Penonton bersorak memberi penghormatan kepada Faizal yang tetap tampil bersinar meski listrik padam selama laga final. Pelatih Faisal, Mursalim, mengaku tak kaget dengan kemenangan Faisal.
”Kata Suparinpei sudah dipersiapkan sejak awal untuk final. Kemenangan ini menjadi target karena dia adalah rajanya nomor ini,” kata Mursalim.