NEW YORK, Kompas.com - Andy Murray mengakhiri penantian selama 76 tahun dari publik Inggris, yang ingin melihat lagi pahlawan tenis mereka meraih gelar juara grand slam. Petenis berusia 25 tahun tersebut menjadi juara AS Terbuka 2012, setelah mengalahkan juara bertahan asal Serbia, Novak Djokovic.
Pada partai final grand slam lapangan keras tersebut, Senin (10/9/2012) atau Selasa dini hari WIB, Murray, menang 7-6, 7-5, 2-6, 3-6, 6-2, atas unggulan kedua tersebut. Ini menjadi klimaks dari rangkaian perjuangan Murray, yang baru bisa menjadi juara pada final kelimanya di grand slam, event paling bergengsi di arena tenis.
Murray lahir di Glasgow, Skotlandia pada 15 Mei 1987. Dia bersekolah di Dunblane School dan merupakan salah satu saksi hidup peristiwa pembantaian di sekolah itu pada 1996.
Putra pasangan Will Murray dan Judy itu merupakan olahragawan serba bisa dan sempat terjun menjadi pemain sepak bola. Namun dia meninggalkan karier menjanjikan sebagai seorang pemain bola dan fokus ke dunia tenis. Pada usia 15 tahun, Murray meninggalkan tanah kelahirannya untuk berlatih tenis di Barcelona.
Murray adalah petenis Inggris pertama yang meraih gelar grand slam, setelah Fred Perry menjuarai AS Terbuka 1936. Sebelum meraih kesuksesannya tersebut, dia empat kali sempat memiliki peluang untuk menjadi juara, tetapi selalu gagal.
Pada final AS Terbuka 2008 di New York, Murray kalah dari petenis nomor satu dunia asal Swiss, Roger Federer. Kemudian di final grand slam Australia Terbuka 2010, Murray kembali kalah tanpa menang satu set pun dari Federer.
Setahun berselang, Murray kembali mendapatkan kesempatan untuk mengakhiri impiannya menjuarai sebuah grand slam. Di Australia Terbuka 2011, dia berhasil menembus partai puncak, tetapi lagi-lagi kandas, kali ini oleh Djokovic, yang memang performanya sangat fantastis pada tahun lalu.
Pada musim 2012, Murray mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, yang membuatnya menjadi pahlawan Inggris. Dilatih mantan petenis nomor satu dunia asal Ceko, Ivan Lendl, yang pernah meraih delapan gelar tunggal grand slam, grafik performa Murray mengalami peningkatan.
Itu diawali dengan keberhasilannya mencapai final Wimbledon, di mana Murray menjadi petenis Inggris pertama, setelah Bunny Austin pada 1938. Sayang, lagi-lagi Federer yang menjadi penjegalnya untuk meraih kesuksesan di depan publik sendiri.
Beberapa pekan setelah grand slam lapangan rumput di All England Club itu, Murray kembali bertemu dengan Federer di final Olimpiade London 2012. Ini menjadi momen pembalasan Murray, yang membuatnya menyabet medali emas.
Rupanya, kesuksesan di Olimpiade itu menular hingga AS Terbuka ini. Bermain di Arthur Ashe Stadium, Murray berhasil menjegal langkah Djokovic untuk mempertahankan gelar, meskipun mereka harus melakoni duel selama 4 jam 54 menit. Penantian panjang Murray berakhir dengan manis karena dia bisa mengangkat trofi grand slam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.