NEW YORK, KOMPAS.com - Andy Murray sukses mengakhiri penantian Inggris selama 76 tahun setelah menjadi petenis putra Inggris pertama yang menjuarai Grand Slam.
Petenis kelahiran Skotlandia itu dalam final tunggal putra, Selasa (11/9/2012) dini hari WIB, mengalahkan petenis Serbia sekaligus juara bertahan AS Terbuka, Novak Djokovic.
Murray membutuhkan waktu empat jam 54 menit dan lima set 7-6 (12-10), 7-5, 2-6, 3-6 dan 6-2 untuk memastikan dirinya menjadi petenis Britania Raya pertama yang mengulang prestasi Fred Perry pada 1936 lalu.
Murray, yang kini menduduki peringkat tiga dunia, menghentikan rekor kemenangan 27 kali Djokovic di lapangan keras.
Kemenangan ini melengkapi prestasi petenis berusia 25 tahun itu setelah sebelumnya menjadi juara Olimpiade London 2012.
Tetapi kemenangannya di AS Terbuka dianggap akan memberi pengaruh yang sangat besar untuk karir Murray selanjutnya dan masa depan tenis di Inggris.
Sebelum menjuarai AS Terbuka, Murray selalu kalah dalam empat final Grand Slam. Sebuah rekor yang menyamai rekor pelatihnya, Ivan Lendl.
Dan seperti halnya Lendl, Murray akhirnya menjadi juara di final kelimanya. Dan Murray menyampaikan terima kasihnya kepada sang pelatih atas prestasinya merebut gelar juara Grand Slam perdananya ini.
"Mengetahui dia mendukung saya sangat membantu di masa-masa sulit. Tapi tak hanya dia yang mendukung, semua orang juga melakukannya. Mereka selalu ada sejak awal, terima kasih banyak," kata Murray dalam pidatonya usai memastikan diri menjadi juara.
Tak lupa Murray juga memuji lawan bertandingnya Novak Djokovic yang tak menyerah hingga akhir pertandingan.
"Novak sangat kuat. Dia bertandingan hingga akhir laga dan entah bagaimana saya bisa mengatasi perlawanannya," ujar Murray.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.