Peraih empat emas SEA
Kemenangan Siman disambut sorak-sorai pendukung tuan rumah. Medali perak dan perunggu di nomor ini direbut Ricky Anggawijaya (Jawa Barat) dan Putu Takahide Valentino (Bali).
Yessy Yosaputra yang juga meraih emas SEA Games 2011 berhasil memecahkan rekor PON yang disandang Elsa Manora Nasution selama 16 tahun. Berlaga di nomor 200 punggung putri, Yessy merebut emas dengan catatan waktu 2 menit 21,34 detik atau 0,54 detik lebih cepat dibandingkan dengan rekor yang dicetak Elsa tahun 1996.
Sayangnya, catatan waktu Yessy masih terpaut 6 detik dari waktu terbaiknya yang dibuat pada SEA Games 2011.
Patricia Yosita yang mewakili Sumatera Barat, juga membuat masyarakat Minang di Riau bersorak-sorai, dengan merebut emas dan memecahkan rekor PON di nomor 100 meter gaya bebas putri. Patricia mencatat waktu 58,09 detik, lebih cepat 0,62 detik dari Nancy Suryatmadja yang dibuat pada 2008.
Di nomor 400 meter gaya ganti perseorangan putra, M Akbar Nasution dari Sumatera Selatan, menajamkan rekornya sendiri yang dibuat pada tahun 2004. Akbar merebut emas dengan catatan waktu 4 menit 31,26 detik atau 0,5 detik lebih cepat dari rekornya sebelumnya.
Akbar sempat tertinggal pada 200 meter pertama dari Rodrick Luhur dari DKI. Namun, di saat gaya dada di meter ke-300, Akbar mulai menyalip Rodrick dan terus melaju sampai menyentuh lantai finis lebih dulu.
Pemecahan rekor PON kelima terjadi di nomor 200 meter gaya ganti perseorangan putri. Ressa Kania Dewi dari Jabar mencetak waktu 2 menit 21, 52 detik.
Tim estafet Jawa Barat yang dimotori Glenn Victor Sutanto juga memecahkan rekor PON dan hampir menyamai rekor nasional yang diciptakan tim Indonesia. Sempat bersaing dengan tim DKI Jakarta di dua balap awal, tim Jabar akhirnya unggul dengan waktu 7 menit 44,72 detik di nomor estafet 4 x 200 meter gaya bebas.
Tim putri Jabar melengkapi pesta kontingen itu dengan merebut emas keempat melalui nomor estafet 4 x 200 meter gaya bebas putri.
Meskipun terjadi tujuh rekor PON baru pada tujuh nomor yang dilombakan, pelatih kepala tim nasional renang, Hartadi Nurtjojo, merasa tidak puas. Catatan waktu para perenang itu masih banyak yang di bawah waktu terbaik mereka.
”Kondisi banyak perenang setelah SEA Games 2011 turun drastis. Kami harus bekerja keras untuk menaikkan lagi kondisi mereka,” kata Hartadi.
Sementara usaha DKI Jakarta untuk membangkitkan cabang loncat indah mulai mendapatkan hasil. Setelah bertahun-tahun membina atlet-atlet muda dan sering gagal di PON, DKI mulai mendapatkan emas pertama di cabang ini, Minggu (9/9).
Emas bagi DKI direbut pasangan Sari Ambarwati dan Maria Natalie Dinda di nomor sinkronisasi papan 3 meter putri. Sari adalah atlet senior yang dipasangkan dengan Dinda yang masih remaja.
”Kami berjuang keras untuk mengadakan pembibitan dan kini mulai berhasil,” kata Harli.
Sementara itu, Jawa Timur merebut emas kedua di cabang ini setelah pasangan atlet nasional, M Nasrullah dan Luthfi Niko Abdillah, tampil luar biasa di nomor sinkronisasi 10 meter menara putra.