Pekanbaru, Kompas -
”Kami mempertahankan dua emas beregu seperti pada
Putra Jatim yang dimotori pesenam Agus Adi Prayoko, F One Willyodac, Dwi Samsul Arifin, dan Endik Nur Endra unggul di senam lantai, gelang-gelang, meja lompat, dan palang tunggal. Adapun DKI yang menurunkan M Aldila Akbar, Endriadi, dan Ronny Sahputra unggul di kuda-kuda pelana dan palang sejajar.
Pada nomor serba alat perorangan, Senin (10/9), Indra akan mengandalkan Agus Adi Prayoto. Dia berharap anak asuhnya itu bisa melebihi pencapaian medali perak PON Kaltim.
Indra mengatakan, raihan
Tim putri Jatim yang menurunkan pesenam Amalia Fauziah, Fitri Dwi, Maretta Anindyah, dan Tazsa Miranda unggul di palang sejajar, balok keseimbangan, dan lantai. Di satu alat lainnya, meja lompat, Jatim hanya mengumpulkan 33,05, kalah dari peraih perunggu, Jawa Barat (36,85), dan perebut perak, Sumsel (35,6).
”Kami memang kurang beruntung. Besok, kami akan menurunkan dua atlet, yakni Amalia Fauziah dan Fitri Dwi. Mudah-mudahan, salah satu mendapat emas,” ujar Irma Febrianti, pelatih senam putri Jatim.
Kemarin, pesenam Jatim memiliki kemampuan yang lebih merata dibandingkan lawan beratnya, DKI, Jawa Barat, dan Sumatra Selatan. Bila performa Agus Adi Prayoko sebaik hari Sabtu, kemungkinan besar dia akan meraih medali emas.
Agus memiliki penampilan bertenaga saat menapak di senam lantai dan sangat meyakinkan di meja lompat. Saat melompati meja, Agus berakrobat dua kali di udara dan mendarat hampir sempurna. Penonton pun berdecak kagum dengan aksi yang cukup spektakuler itu.
Adapun atlet putri Jatim, Amalia, tampil cukup konsisten di semua alat. Amalia hanya
”Sewaktu prakualifikasi PON 2011, kami meraih emas nomor beregu. Setelah itu, kami berlatih keras untuk mempertahankan prestasi. Alhamdulillah, kami berhasil,” tambah Irma.