JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta memeriksa seluruh arena atau venue yang bakal digunakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau sebelum perhelatan dimulai.
Pemerintah diminta jangan masalah telah terselesaikan dengan berdirinya sejumlah gedung.
Hal itu dikatakan Reni Marlinawati anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di Jakarta, Jumat ( 7/9/2012 ).
Pernyaan Reni ini menyikapi rubuhnya kanopi di stadion tenis PON XVIII, yang melukai dua pekerja.
"Tidak bisa dibayangkan bila peristiwa itu terjadi saat PON tengah berlangsung. Akibatnya bisa fatal. Hal demikian tentu tidak kita inginkan," kata Reni.
Reni menambahkan, insiden robohnya kanopi itu jangan dianggap peristiwa biasa saja. Pihaknya meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menelisik lebih jauh insiden tersebut.
" Rasanya sulit diterima logika publik, venue yang belum difungsikan namun telah mengalami kerusakan," pungkas dia.
Seperti diberitakan, terdapat 54 arena yang akan dipakai untuk 39 cabang olahraga. Pembangunan sebagian venue sempat terhenti setelah terungkap adanya dugaan suap Revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pembangunan baru dapat dilanjutkan setelah anggaran dikucurkan kembali. Akibat waktu yang terlalu mepet, pembangunanpun dikebut, khususnya untuk venue menembak dan futsal.
Akhirnya, sejumlah venue memang selesai dibangun namun dengan fasilitas yang sangat minim.
Rencananya PON XVIII akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Utama Pekanbaru pada 11 September dan ditutup oleh Wakil Presiden Boediono pada 20 September.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.