Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Aeromodeling Dicoret, Sumsel Ajukan Protes Resmi

Kompas.com - 07/09/2012, 08:45 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com- Manager tim cabang areomodeling PON Riau 2012, asal Sumatra Selatan, Ade Indra Chaniago mengajukan protes resmi atas dicoretnya Nanang R Hidayat oleh Dewan Hakim pada saat-saat menjelang pertandingan.

Pencoretan telah membuat Nanang yang semula ditargetkan mendapat medali emas, menjadi syok. "Kami sangat tidak dapat menerima keputusan itu karena niat dari pencoretan untuk mematikan prestasi atlet. Padahal, persoalan yang terjadi sekarang ini adalah masalah administrasi," ujar Ade kepada Kompas, Kamis (6/9/2012) malam, di Pekanbaru, setelah menempuh perjalanan dari lokasi pertandingan di Japura, Kabupaten Rengat yang berjarak sekitar 170 kilometer dari ibukota Provinsi Riau, hanya untuk menyampaikan protes resmi ke Panitia Besar PON.

Ade tidak menampik, urusan kepindahan Nanang dari Provinsi Banten masih bermasalah. Hanya, pihak Banten sengaja mengulur-ulur waktu untuk proses penyelesaian dan membawa persoalan itu pada detik akhir menjelang perlombaan.

Padahal, aturan KONI Nomor 73 Tahun 2010 Bab VI ayat 4c, tentang syarat keabsahan atlet, protes tertulis yang terkait status atlet, selambat-lambatnya diajukan 10 hari sebelum Pra-PON dimulai.

Saat pra-PON berlangsung, tambah Ade, Nanang sudah mewakili Sumsel dan dinyatakan lolos kualifikasi. Waktu itu tidak ada protes dan keberatan tertulis dari Banten. Nanang kemudian dinyatakan sebagai peserta PON Riau dari cabang aeromodeling sesuai SK Akreditasi PB PON pada 10 Agustus 2012 lalu.

Pada pertemuan teknis cabang aeromodeling tanggal 3 dan 4 September, juga tidak ada protes. Nanang sudah mengantongi surat mandat, dan persyaratan bertanding lainnya.

"Saat akan bertanding, Dewan Hakim baru menyatakan Nanang tidak berhak turun. Pencoretan itu disebutkan merupakan putusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia. Kami justru mempersoalkan putusan Baori, mengapa menerima protes Banten, setelah pra-PON bahkan menjelang PON. Itu kan melanggar aturan. Ini yang kami sebut, keputusan itu sebagai upaya mematikan prestasi atlet. Boleh-boleh saja Baori berniat menegakkan aturan, namun tidak dengan melanggar aturan yang lebih tinggi, Keputusan KONI," tegas Ade yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen itu.

Menurut Ade, dia hanya meminta PB PON tetap memperkenankan Nanang bertanding sampai tuntas, sampai ada keputusan hukum tetap atas status atletnya. Bila Nanang dicoret, namun ternyata keputusan Baori salah, PON Riau tentunya tidak dapat diulang.

"Jangan bunuh atlet hanya karena persoalan administrasi," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    Internasional
    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Timnas Indonesia
    Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

    Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

    Internasional
    Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

    Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

    Badminton
    Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

    Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

    Badminton
    Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

    Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

    Badminton
    Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

    Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

    Badminton
    Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

    Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

    Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

    Sports
    Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

    Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

    Badminton
    'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

    "Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

    Timnas Indonesia
    Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

    Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

    Timnas Indonesia
    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

    Badminton
    Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

    Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

    Sports
    Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

    Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com