PEKANBARU, Kompas.com - Ratusan atlet dan official asal Jawa Barat memprotes pihak Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional terkait akomodasi berbayar yang dianggap mengecewakan.
"Kami memprotes jadwal yang sering berubah-ubah tanpa alasan. Bahkan terkait penginapan atlet dan makanan serta transportasi. Semuanya mengecewakan," kata Yeyen Rusyana selaku staf bidang umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar, Kamis (6/9/2012).
Ia mengaku tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 09.30 WIB bersama sebanyak 320 orang atlet dan official lainnya.
"Jujur kami katakan, kami kecewa dengan pelayanan akomodasi oleh panitia. Padahal kami bayar sebesar kurang lebih Rp 120 juta sebagai biaya akomodasi itu," katanya.
Yeyen yang ditemui di Bandara SSK II Pekanbaru mengaku kesal mengingat banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan pihak panitia.
"Hari ini kontingen Jabar yang tiba di Pekanbaru ada sebanyak 320 orang. Ada yang dari Bandung dengan menggunakan pesawat Maskapai Air Asia, dan ada juga yang berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat Maskapai Batavia Air," katanya.
Menurutnya, kekecewaan tidak hanya dirasa perorangan, namun oleh semua atlet dan official.
"Semua atlet pokoknya kecewa terkait layanan akomodasi panitia," katanya.
Dia pun merincikan, ratusan atlet yang berdatangan bersamanya yakni terdiri dari atlet bilyar, sepatu roda, tarung drajat, volly lapangan, basket, wushu, menembak dan karate, sepak takraw, terjun payung serta cabang olahraga sepatu roda.
"Bahkan untuk kontingen renang saja, sampai sekarang belum pasti masalah akomodasinya," tuturnya.
Dia mengatakan, sebelumnya sempat mendengar kabar kalau biaya akomodasi seluruhnya ditanggung oleh pihak panitia. Tetapi belakangan, demikian Yeyen, pihaknya diminta untuk membayar sebagian akomodasi yang dihitung per atlet.
"Saya tidak tahu persis berapa per atletnya. Namun yang pasti, dikalkulasikan keseluruhannya itu mencapai lebih Rp 120 juta," katanya.
Kalau gratis, demikian Yeyen, tidak ada masalah dan pihaknya mengaku akan menerimanya dengan lapang dada. "Namun ini berbayar dan kami berhak untuk protes terkait segala kekurangan dari pihak panitia," katanya.
Kepala Bidang Humas PB-PON, Chairul Rizki, saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui secara rinci terkait permasalahan itu.
"Saya juga tidak tahu apakah akomodasi benar-benar gratis atau tidak. Karena hotel siapa yang mau bayar," katanya.
Memang berbayar