Oscar Pistorius Siap Pertahankan Medali

London, Selasa - Sprinter Oscar Pistorius berpeluang mempertahankan medali emas di nomor lari 100 meter putra pada Paralimpiade London 2012. Pesta olahraga ini berlangsung mulai 29 Agustus.

”Saya senang jika berhasil mendapat medali warna apa saja di nomor tersebut,” ujar Pistorius di Olympic Park, London, Inggris, Selasa (28/8).

Namun, Pistorius lebih suka jika dia dapat berlomba di final bersama pemegang rekor dunia T44 100 meter, Johnie Peacock (Inggris), dan juara dunia Jerome Singleton (Amerika Serikat).

Pelari berusia 25 tahun asal Afrika Selatan itu adalah peraih tiga medali emas dari nomor T44 100 meter, 200 meter, dan 400 meter pada Paralimpiade Beijing 2008. Pada Olimpiade London 2012, Pistorius mengukir sejarah sebagai orang pertama dengan dua kaki palsu yang berlomba di olimpiade.

Peacock membuat Pistorius terkesan karena pada Juni lalu dia mengukir rekor dunia baru untuk pelari dengan satu kaki palsu menjadi 10,85 detik. Bagi Pistorius, kedua rival itu adalah ancaman serius di London.

Di Beijing, Pistorius mengungguli Singleton. Namun, dia adalah atlet yang konsisten, serius, dan sangat profesional. Tahun lalu, catatan waktu terbaiknya adalah 11,1 detik.

”Dia sungguh lawan tangguh. Dia satu-satunya pelari yang mengalahkan saya di nomor 100 meter. Jadi, dia tantangan besar bagi saya,” kata Pistorius.

Panitia Paralimpiade London memprediksi, nomor final lari T44 100 meter akan menjadi ajang paling menarik. Kelak, di final akan tampil delapan sprinter terbaik yang beradu cepat untuk mencatat waktu kurang dari 11 detik.

Selain mereka berdua, Pistorius juga mewaspadai enam pelari terbaik lainnya. Apalagi, setelah Paralimpiade Athena 2004 dan Beijing, banyak atlet paralimpiade yang memiliki fisik bagus dan mampu berlari cepat.

”Tidak ada yang paling favorit. Semua berpeluang juara. Namun, saya akan sangat gembira jika dapat finis sebagai tiga tercepat,” kata Pistorius.

Pelari dengan julukan ”Blade Runner” itu tampil dalam 22 lomba tahun ini, termasuk olimpiade dan paralimpiade. Akan tetapi, dia mengaku belum kelelahan dan secara fisik siap tampil di Paralimpiade London.

Tidak adil

Atlet Australia, Kelly Cartwright (23), menilai, tidak adil mereka yang berkaki palsu dua berlomba dengan yang berkaki palsu satu. Dia memiliki satu kaki palsu setelah satu kakinya diamputasi karena kanker.

”Pistorius atlet hebat dan cepat. Namun, tidak adil jika dia berlomba dengan mereka yang memiliki satu kaki palsu,” ujar atlet yang turun di nomor 100 meter dan lompat jauh di Paralimpiade London itu.

Pendapat senada mengemuka dari perenang Austria, Andreas Onea (20). ”Mereka yang berlomba dengan kursi roda kalah menarik ketimbang mereka yang memakai kaki palsu. Namun, banyak atlet berkursi roda memiliki prestasi lebih mengesankan,” katanya. (AFP/TIA)