Dengan kemenangan ketiga bagi Pedrosa di musim ini, posisi Lorenzo di puncak klasemen sementara kian tidak nyaman. Pedrosa memangkas lagi selisih poin, dari 18 poin menjadi 13 poin.
Sebelumnya, Pedrosa juga menaklukkan Lorenzo di Seri Indianapolis, AS. Saat itu, Pedrosa memangkas selisih poin, dari 23 poin menjadi 18 poin.
Persaingan dua pebalap Spanyol itu untuk menjadi juara dunia semakin ketat. Apalagi, masih ada enam seri yang tersisa sampai 11 November mendatang.
”Saya sangat gembira dengan kemenangan ini. Apalagi, saya harus bertarung sangat ketat dengan Lorenzo di tengah sampai akhir putaran penutup. Kini, saya harus fokus menghadapi seri-seri selanjutnya karena persaingan menuju tangga juara semakin ketat,” kata Pedrosa.
Dua kemenangan berturut-turut atas Lorenzo menjadi sarana bagi Pedrosa untuk membungkam para pengamat yang menilainya tidak memiliki mental juara dan setingkat di bawah rekan senegaranya, Lorenzo. Bahkan, Casey Stoner, rekan setim Pedrosa, juga pernah menilai Lorenzo berada di tingkat yang lebih tinggi daripada Pedrosa.
Pedrosa dianggap kalah kualitas dari Lorenzo karena belum pernah menjadi juara dunia dan peringkatnya di akhir musim selalu kalah dari Lorenzo sejak 2009. Dalam pertarungan di lintasan, Pedrosa juga sering dikalahkan Lorenzo.
Kemarin, Pedrosa yang berambisi menang langsung merebut posisi kedua di belakang Lorenzo yang start terdepan. Pedrosa selalu menguntit rivalnya, alih-alih bergegas menyalipnya.
Di belakang mereka, Cal Crutchlow merebut urutan ketiga dan tidak membiarkan Andrea Dovizioso menyalipnya.