Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto, Selasa (21/8) di pelatnas bulu tangkis di Cipayung, Jakarta Timur, mengatakan, munas PB PBSI bakal digelar pada 20-21 September 2012 di Yogyakarta.
”Penegasan jadwal ini sekaligus untuk menjawab kesimpangsiuran pemberitaan mengenai jadwal munas PB PBSI,” ujar Yacob.
Dalam munas tersebut, seluruh pengurus provinsi (pengprov) dari 33 organisasi daerah dijadwalkan hadir. Munas akan membahas program kerja PB PBSI, laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso, serta pemilihan ketua umum periode 2012-2016.
Menurut Yacob, dengan adanya pemilihan ketua umum, PB PBSI akan mengirimkan formulir pendaftaran bakal calon baru kepada setiap pengprov.
”Pengiriman formulir minggu depan. Saya yakin waktu tiga minggu menjelang munas cukup bagi setiap pengprov untuk menyiapkan calon,” tutur Yacob.
Untuk calon baru, PB PBSI tidak memberlakukan syarat khusus. Semua orang yang merasa mampu berhak mencalonkan diri.
Terkait waktu munas yang maju dari semula November ke September, Yacob menolak mengatakan PB PBSI memajukan agenda munas. Justru apabila munas digelar September, penyusunan pengurus baru pada Oktober dan pelantikan bisa dilaksanakan lebih cepat.
”Pengalaman kami, dengan munas yang digelar akhir tahun, pengurus baru dilantik pada Januari. Padahal, pada Januari para atlet harus mengikuti sejumlah turnamen. Secara administrasi, hal itu mengganggu,” paparnya.
Seusai munas, pengurus PBSI yang lama akan bekerja membantu pengurus baru selama masa transisi. Tujuannya agar pelatihan dan pembinaan atlet dapat terus berlanjut.
Sekretaris Umum PB PBSI Pengprov Jawa Timur Edi Sabarudin mengatakan, dia belum tahu mengenai agenda munas yang diubah tersebut. Ia masih menunggu informasi dari PB PBSI. Demikian juga dengan agenda pencalonan ketua umum baru, Pengprov Jatim menunggu surat resmi dari PB PBSI.
Perubahan jadwal munas secara mendadak oleh PB PBSI disayangkan Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta Icuk Sugiarto. Menurutnya, alasan administrasi atlet dan program kepelatihan tidak cukup kuat untuk menjadi landasan percepatan pelaksanaan munas.
Mantan juara dunia bulu tangkis itu mengatakan, keputusan memajukan jadwal munas hanya berselang satu hari dengan penutupan Pekan Olahraga Nasional ke XVI di Pekanbaru, Riau, sangat tidak tepat.
”Semua perhatian pengurus daerah adalah meraih prestasi semaksimal mungkin pada PON nanti. Jika ada agenda yang hampir bersamaan waktunya, perhatian akan terpecah,” katanya.
Menurut dia, hal itu dapat membuat proses pemilihan ketua umum mendatang berjalan tak semestinya. ”Seperti membeli kucing dalam karung. Pengurus daerah tidak punya banyak kesempatan untuk mengenali para bakal calon ketua yang mungkin muncul,” ungkapnya.
Satu lagi hal yang sangat disayangkan Icuk adalah kejuaraan internasional bulu tangkis bagi para pemain yunior batal karena adanya acara tersebut.
Mantan pemain yang mempersembahkan Piala Thomas bagi Indonesia tahun 1984 ini mengatakan, jika alasan percepatan pelaksanaan munas adalah kemerosotan prestasi bulu tangkis Indonesia dalam empat tahun terakhir, hal itu sangat masuk akal.
”Jika hanya alasan administrasi, saya rasa alasan itu tak cukup kuat,” katanya.