JAKARTA, KOMPAS.com -- Meningkatnya titik api karena pembakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan, berpotensi menimbulkan kabut asap yang dapat mengganggu penerbangan. Untuk mengatasi persoalan ini akan dilakukan hujan buatan di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
"Mulai pertengahan Agustus hingga akhir September, dilakukan hujan buatan di sekitar Riau," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) F Heru Widodo, Rabu (15/8/2012).
Operasi Hujan Buatan (OHB) di Riau ini sesuai dengan permintaan Gubernur Riau untuk menjamin pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau berjalan lancar. Antara lain, tidak ada kabut asap serta air waduk untuk beberapa pertandingan olahraga, kapasitas airnya memadai. Pelaksanaan hujan buatan atau modifikasi cuaca di Sumatera ini akan mengerahkan dua pesawat terbang dan dua helikopter.
Sementara itu, selama September juga akan dilakukan hujan buatan untuk mengisi waduk Kota Panjang dan Singkarak di Sumatera Barat, sesuai permintaan PLN.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin mengatakan, sangat berkepentingan tidak terjadi kebakaran lahan di sekitar Sumatera. Sebab kebakaran lahan jika tidak dikendalikan berpotensi meluas dan bisa menganggau kegiatan usaha.
"Karena itu kami pro-aktif dengan mengintegrasikan manajemen pencegahan kebakaran dan meminimalisasi potensi kebakaran dalam kesatuan sistem penanaman kayu yang berkelanjutan," kata Kusnan.
Pihaknya juga telah berinvestasi dengan membeli peralatan pencegahan kebakaran serta melakukan pelatihan pencegahan kebakaran bagi masyarakat sekitar dan mengkampanyekan "No Burn Policy".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.