Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stoner Kecam Rossi karena Balik ke Yamaha

Kompas.com - 15/08/2012, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Casey Stoner melontarkan kritikan kepada Valentino Rossi, yang memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha. Menurut pebalap Australia tersebut, Rossi tak bertanggungjawab dengan apa yang selama ini didengungkan, bahwa dia akan membawa Ducati menjadi tim juara.

Akhir pekan lalu, Rossi memastikan bahwa dia menjadi tandem Jorge Lorenzo di tim pabrik Yamaha pada MotoGP musim 2013. "The Doctor" memilih untuk keluar dari Ducati, setelah mengalami hasil yang mengecewakan sejak bergabung dengan tim yang bermarkas di Bologna itu pada awal musim 2011.

Tindakan peraih sembilan gelar juara dunia grand prix ini mengundang rasa prihatin Stoner terhadap Ducati. Sebagai pebalap yang pernah sukses ketika menjadi juara dunia 2007 bersama tim tersebut, Stoner menilai Rossi hanya merusak keadaan tim tersebut dengan berbagai komplainnya.

"Saya pikir dia sedang makan cukup pie dingin saat ini," ujar Stoner kepada MCN, sebelum ada konfirmasi bahwa Rossi kembali ke Yamaha.

"Saya hanya merasa sangat prihatin dengan Ducati karena dia pergi ke sana dan tidak melakukan apapun selain komplain mengenai motor, dan tentu saja mereka sekarang memiliki sebuah motor yang bisa bekerja dengan baik, karena dia selalu dikalahkan Nicky Hayden dan Hector (Barbera), dan tak ada yang bisa dibanggakan.

"Kami mendengarkan semuanya ini tentang bagaimana dia pergi untuk memimpin Ducati mencapai kebesaran dan kami tidak melihat hasilnya."

Memang, Rossi mencapai titik terendah dalam prestasinya di arena balap motor selama bergabung dengan Ducati. Dari 27 penampilannya, pebalap berusia 33 tahun ini hanya dua kali naik podium dan tak pernah menjadi pemenang. Ducati pun tak bisa bangkit lagi sejak Stoner juara dunia 2007.

Akan tetapi, Stoner menjadi satu-satunya pebalap yang sukses menjinakkan Ducati. Pasalnya, beberapa pebalap top seperti Loris Capirossi, Marco Melandri, serta Nicky Hayden, tak mampu mendekati prestasi Stoner, yang mencatat 23 kemenangan selama empat tahun bergabung.

Bahkan, Rossi, yang disebut-sebut bisa mengalahkan pencapaian Stoner, justru tak berdaya. Juara dunia tujuh kali MotoGP ini malah mengambil langkah keluar dari Ducati dan kembali ke Yamaha, tim yang pernah membawanya meraih kesuksesan dengan meraih empat gelar juara dunia dan mencatat 46 kemenangan dari periode 2004-2010, meskipun harus bergabung lagi dengan Lorenzo, yang pernah menjadi "musuh" meskipun mereka satu tim (2008-2010).

Padahal, Rossi dan bos krunya, Jeremy Burgess, pernah mengungkapkan keyakinan mereka bahwa masalah front end yang sudah menjadi "penyakit" lama Desmosedici bisa diatasi. Waktu itu, menurut Rossi dan Burgess, Stoner terlalu banyak mengeluh tentang motor yang sudah membawanya merengkuh gelar pertama di MotoGP.

"Mereka sudah memakan kata-katanya sendiri sejak hari pertama. Jerry mengatakan bahwa dia hanya perlu waktu 80 detik untuk mengatasi persoalan motor dan itu merupakan masalah yang mudah. Nyatanya, sekarang mereka sudah menghabiskan waktu hampir dua tahun tetapi tak ada yang berhasil," ujar Stoner.

"Valentino mencapai hasil terbaik dalam balapan setengah kering di seri pertamanya bersama Ducati dengan kondisi cedera bahu, dan saya tidak melihat adanya perubahan selama dua tahun dan ini mengecewakan.

"Saya merasa kasihan dengan orang-orang yang berada di belakang motor itu. Valentino pasti tak ingin mendorong sampai limit dan mengendarai motor itu tidak sempurna. Dia sudah mengakui itu. Jika sebelumnya dia memiliki motor yang sudah bagus di Yamaha, dan dia tidak mendorongnya ketika motor tidak sempurna, maka Tuhan tahu bagaimana bagusnya motor itu.

"Jelas, dia tidak ingin berusaha keras bersama Ducati. Tentu saja mengecewakan bagi mereka yang sudah berusaha semampunya, dan dia bahkan tidak mencoba untuk meraih yang terbaik."

Stoner menambahkan bahwa dengan sikapnya seperti itu, Rossi tak layak menjadi pemimpin Ducati. Pasalnya, mantan pebalap Honda tersebut hanya menginginkan motor yang bagus untuk meraih kemenangan.

"Sudah terlihat jelas bahwa dia tidak bisa menang bersama Ducati dan membuatnya kompetitif, sehingga dia melihat keluar sebagai pilihan utama. Dia pernah mengatakan ingin mengakhiri kariernya bersama mereka, tetapi sekarang dia malah pindah."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Kebobolan, Skor Sama Kuat 1-1

Live Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Kebobolan, Skor Sama Kuat 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-0: Ivar Jenner Cetak Gol Cantik, Garuda Unggul

Live Indonesia Vs Irak 1-0: Ivar Jenner Cetak Gol Cantik, Garuda Unggul

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Saling Rangkai Serangan, Tendangan Bebas Marselino Masih Lemah

Live Indonesia Vs Irak: Saling Rangkai Serangan, Tendangan Bebas Marselino Masih Lemah

Timnas Indonesia
Championship Series: Fakta Aneh Persib Vs Bali United di Mata Alberto

Championship Series: Fakta Aneh Persib Vs Bali United di Mata Alberto

Liga Indonesia
Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

Timnas Indonesia
Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com