Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Tak Bisa Menunggu Ducati Terlalu Lama

Kompas.com - 12/08/2012, 07:11 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

KOMPAS.com - Valentino Rossi sudah membulatkan tekad untuk meninggalkan Ducati pada akhir musim ini. "The Doctor" memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha, dan sudah sepakat mengikat kontak berdurasi dua tahun hingga 2014.

Dengan demikian, Rossi gagal menyelesaikan misi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP bersama tiga pabrik berbeda. Padahal, jika lebih bersabar lagi, Rossi mungkin bisa mewujudkan ambisinya untuk juara dunia bersama Ducati.

Itulah pandangan yang dilontarkan penasehat Rossi, yang juga mantan bos Yamaha, Davide Brivio. Menurutnya, Rossi tak sabar menunggu program MotoGP Ducati untuk menjadi kompetitif.

Namun dia pun memahami keputusan Rossi. Pasalnya, di usianya yang sekarang, Rossi tak bisa terlalu lama menunggu sampai Ducati mencapai masa itu (kesuksesan). "Pasti bukan sebuah pilihan yang mudah. Ducati bisa menjalani proyek untuk jadi pemenang, tetapi butuh waktu: terlalu lama bagi pebalap 33 tahun," ujar Brivio kepada Gazzetta dello Sport, Sabtu (11/8/2012).

Kepastian Rossi pindah ke Yamaha sudah dikonfirmasi kedua belah pihak pada Jumat (10/8/2012). Ducati menyatakan Rossi pasti hengkang, dan Yamaha pun mengumumkan juara dunia tujuh kali MotoGP itu kembali bergabung.

Rossi pernah membela Yamaha dari 2003 hingga 2010. Selama itu, dia sukses merengkuh 4 gelar juara dunia dan membukukan 46 kemenangan. Brivio pun terus mendampinginya. Namun saat Rossi memutuskan untuk pindah ke Ducati pada akhir 2010, Brivio pun meninggalkan Yamaha, dan tetap bekerja sebagai penasehat pebalap Italia itu.

Diakuinya, pada saat ini dalam karier Rossi, dia tidak bisa menunggu sampai Ducati kembali menjadi tim pemenang. Meskipun demikian, tambah Brivio, Rossi tidak menyesal sudah bergabung dengan Ducati walaupun mengalami dua musim yang tidak menyenangkan.

Setidaknya, Rossi sudah mencoba dan menghadapi atmosfir kerja sangat baik. Sayang, hasil yang seharusnya menjadi muara kerja sama itu dan merupakan hal penting, tidak menggembirakan.

Mengenai keputusan kembali ke Yamaha, yang sudah memiliki Jorge Lorenzo sebagai pebalap nomor satu, Brivio mengatakan Rossi melakukan langkah yang berani. Pasalnya, saat ini pebalap Spanyol tersebut sedang berada di puncak penampilan.

"Dia sudah mengambil langkah yang tersulit, karena mau beradu nyali dengan Lorenzo, di mana saat ini sang pebalap sedang bagus sekali, dengan motor yang sama," ujar Brivio.

Akan tetapi, menurut Brivio, hal positif dari keputusan ini adalah bahwa Rossi belum kehilangan motivasi. Juara dunia sembilan kali grand prix ini masih punya keinginan yang kuat untuk kembali menjadi seorang juara dunia.

Ketika Rossi meninggalkan Yamaha untuk bergabung dengan Ducati, hampir seluruh krunya ikut - termasuk bos kru Jeremy Burgess, yang juga pindah dari Honda ke Yamaha, untuk tetap ikut Rossi. Nah, kali ini Brivio tak bisa mengonfirmasi apakah Burgess juga kembali ke Yamaha, sebagai bagian dari kontrak baru.

"Vale sudah memperlihatkan keinginannya. Sekarang terserah Yamaha untuk membuat keputusan," ujar Brivio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com