LONDON, Kompas.com - Dua janda dari korban peristiwa pembantaian delegasi Israel di Olimpiade Munich 1972 mengecam Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Presiden IOC Jacques Rogge pada upacara peringatan arwah di London, Senin (6/8/2012) atau Selasa WIB.
Ankie Spitzer dan Ilana Romano mewakili pihak keluarga para atlet, pelatih dan panitia delegasi Israel korban yang menjadi korban peristiwa dikenal dengan sebutan September Hitam (Black September) itu.
Selama 40 tahun mereka telah mencoba mengajak IOC untuk menyelenggarakan peringatan arwah resmi di setiap penyelenggaraan Olimpiade. Mereka berjanji akan terus berupaya mewujudkan harapan itu.
Sejumlah tokoh internasional, termasuk Presiden AS Barack Obama dan Menlu AS Hillary Clinton, telah meminta diselenggarakan sebuah penghargaan untuk 11 orang yang ditembak sekelompok orang bersenjata di Munich. Dalam peristiwa itu seorang polisi Jerman juga tewas.
Peringatan arwah pada Senin itu digelar oleh Panitia Olimpiade Israel di Guildhall, London, bersama dengan Presiden IOC Jacques Rogge, sejumlah politikus Inggris, Menteri Olahraga Israel dan Menteri Luar Negeri Jerman.
Israel telah menyelenggarakan kegiatan upacara peringatan arwah itu sejak Olimpiade Sydney pada 2000, dan Rogge berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sejak menjabat sebagai presiden IOC saat Olimpiade Athena 2004.
Namun kedua perempuan itu mengatakan upacara peringatan itu seharusnya diselenggarakan oleh IOC, bukan pemerintah Israel.
Terkait dengan keengganan Rogge menggelar upacara peringatan itu, Spitzer mengatakan hal itu telah menjadi perhatian internasional dan hanya IOC yang tidak peduli.
"Mereka tewas di tanah Olimpiade dan tempat yang layak untuk mengingat mereka adalah saat upacara pembukaan Olimpiade," kata Romano di hadapan ratusan orang yang menghadiri upacara peringatan.
Rogge mengatakan semua orang mengingat peristiwa mengerikan pada 1972 itu, sekalipun mereka belum lahir saat itu. Pembantaian itu adalah peristiwa terburuk sepanjang perhelatan Olimpiade.
"Kami semua di sini karena kami berbagi tugas dengan para keluarga korban, serta mengajak semua orang untuk tidak melupakan sejarah 1972 itu. Kami di sini menyerukan ajakan untuk melawan terorisme," kata Rogge.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.