Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Super" Bolt Selangkah Lagi Menjadi Legenda

Kompas.com - 07/08/2012, 03:25 WIB

London, Kompas - Ada banyak argonaut, pahlawan setengah dewa, di lintasan dan lapangan atletik Stadion Olimpiade London 2012, Senin (6/8) dini hari WIB. Namun, cuma manusia tercepat sejagat Usain ”Super” Bolt yang bisa memaksa 80.000 penonton dan belasan ribu wartawan setia menunggu berjam-jam untuk atraksi yang kurang dari 10 detik.

Dalam drama final lari 100 meter putra yang tak lebih lama dari memakai celana itu, Bolt (25) menepis keraguan atas kemampuannya, meraih kembali emas olimpiade dan menundukkan Yohan ”Si Binatang Liar” Blake yang dianggap bakal mengakhiri kelegendaannya.

”Tujuan akhir saya adalah menjadi legenda dan saya berupaya untuk itu. Kemenangan tadi adalah langkah awal. Saya harus memenangi lagi nomor 200 meter. Dengan begitu, saya akan dinilai sebagai legenda. Ini tinggal selangkah lagi,” kata lelaki Jamaika yang mempunyai tinggi badan 195 sentimeter itu dalam jumpa pers yang diikuti wartawan Kompas Yunas Santhani Azis di Stadion Olimpiade London, satu setengah jam seusai lomba.

Dalam final malam itu, Bolt berada di lintasan ketujuh, bukan jalur elite karena di semifinal dia hanya menyetor waktu ketiga tercepat di belakang mantan pemegang rekor dunia dan juara Olimpiade Athena 2004 asal AS, Justin Gatlin, dan darah muda Jamaika: sang juara dunia Yohan ”Beast” Blake (22).

Pada babak pertama dan semifinal, Bolt terlihat menyimpan tenaga. Dalam beberapa meter terakhir, dia berlari sambil menengok ke kiri, memastikan tubuhnya berada di depan dari pesaing terdekatnya.

Di final, ceritanya lain, tubuh Bolt paling cepat bereaksi terhadap pistol start (0,165 detik dibandingkan Blake yang 0,179 detik). Emas diraih Bolt, sementara perak jadi milik Blake yang pada tahun ini dua kali memecundangi Bolt. Medali perunggu jatah Gatlin. Dengan waktu 9,63 detik, Bolt memperuncing rekor olimpiade 100 meter.

Rekan Gatlin, Tyson Bay, yang cuma finis di urutan keempat hanya bisa menangis. Dia masih sesenggukan saat berjalan di lorong bawah tribune, melewati para wartawan yang menunggu di jalur cegatan wawancara. Asafa Powell, sprinter Jamaika yang menjadi manusia paling sering mencatat waktu di bawah 10 detik dalam lari 100 meter, hanya bisa berlutut selewat garis start. Dia finis terakhir.

Bolt adalah fenomena di lintasan atletik dalam lima tahun belakangan ini. Pria kelahiran Trewlawny, Jamaika, 21 Agustus 1986, itu datang ke Olimpiade Beijing 2008 sebagai pemegang rekor dunia, 9,72 detik.

Di sana dia merebut dua keping emas 100 dan 200 meter. Ke duanya dengan mengasah rekor dunia menjadi 9,69 detik dan 19,30 detik. Setahun kemudian di Kejuaraan Dunia Berlin, Bolt yang dijuluki ”Halilintar” itu kembali mempertajam kedua rekor dunia menjadi 9,58 detik dan 19,19 detik.

Maka, di Stadion Olimpiade malam itu, Bolt-lah yang paling ditunggu. Sesungguhnya malam itu berpentas juga manusia-manusia luar biasa, antara lain si juara dunia dua kali Ezekiel Kemboi (30). Lelaki tua dari Kenya itu meraih emas lari 3.000 meter halang rintang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs Arsenal: Citizens Kena 'Virus FIFA', 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Man City Vs Arsenal: Citizens Kena "Virus FIFA", 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Liga Inggris
Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Timnas Indonesia
Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Badminton
Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Sports
Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com