Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michael Phelps Akhiri Sial

Kompas.com - 04/08/2012, 02:49 WIB

London, Kamis - Perenang Amerika Serikat, Michael Phelps, akhirnya mengakhiri nasib sial dengan merebut medali emas di nomor perseorangan, 200 meter gaya ganti putra. Hasil itu juga pembalasan terhadap Ryan Lochte yang mengalahkannya di nomor 400 meter gaya ganti.

Berlaga di Aquatics Center, London, Kamis (2/8), Phelps dan Lochte terlibat persaingan sengit sejak semifinal. Lochte, yang menjadi rekan Phelps dalam merebut emas di nomor 4 x 200 meter gaya bebas, berhasil mengalahkan Phelps di semifinal.

Namun, di final, Phelps berenang secepat-cepatnya untuk meninggalkan Lochte dan enam perenang lain. Phelps langsung unggul di 50 meter pertama dan terus mempertahankan keunggulan sampai finis dengan waktu 1 menit 54,27 detik.

Usaha Lochte untuk mengejar Phelps hanya menghasilkan medali perak. Medali perunggu direbut oleh Laszlo Cseh dari Hongaria.

”Saya dan Lochte senang bersaing satu sama lain. Tidak ada yang suka kalah. Persaingan ini justru membuat kami memberikan yang terbaik,” kata Phelps.

Bagi Phelps, kemenangan ini memberinya medali emas ke-16 dan medali ke-20. Phelps menjadi peraih medali olimpiade terbanyak sampai saat ini.

Phelps juga masih berkesempatan menambah medali di nomor 100 meter gaya kupu-kupu. Meskipun prestasi Phelps tidak sebagus di Olimpiade Beijing 2008, pencapaian total medalinya bakal sulit dilewati oleh atlet mana pun pada masa depan.

Raihan medali emas Phelps menandai dimulainya dominasi tim renang AS. Pada hari keenam olimpiade, AS merebut tiga dari empat emas yang diperebutkan.

Dua emas lain bagi AS dipersembahkan oleh Tyler Clary dan Rebecca Soni. Clary merebut emas di nomor 200 meter gaya punggung putra dan Soni di nomor 200 meter gaya dada putri.

Kemenangan Clary cukup mengejutkan karena berhasil mengalahkan Lochte yang menjadi unggulan di nomor itu. Clary merebut emas dengan catatan waktu 1 menit 53,41 detik dan memecahkan rekor olimpiade.

Olimpiade kali ini adalah olimpiade pertama bagi Clary dan medali emas pertama baginya. Medali perak direbut oleh Ryosuke Irie dari Jepang dan perunggu direbut oleh Lochte.

Pemecahan rekor saat merebut emas juga dilakukan Soni. Atlet yang juga merebut emas di nomor yang sama di Olimpiade Beijing 2008 itu mencatat waktu 2 menit 19,59 detik serta memecahkan rekor dunia dan rekor olimpiade. Medali perak di nomor itu direbut Satomi Suzuki (Jepang) dan perunggu oleh Iulia Efimova (Rusia).

Ranomi raih emas

Perenang Belanda keturunan Suriname-Jawa, Ranomi Kromowidjojo, berhasil merebut emas dan sekaligus memecahkan rekor olimpiade di nomor 100 meter gaya bebas putri. Di nomor bergengsi ini, Ranomi (21) mencatat waktu 53,00 detik.

Bagi Ranomi, medali emas itu adalah yang kedua di olimpiade. Medali emas pertamanya dari nomor 4 x 100 meter gaya bebas di Olimpiade Beijing 2008.

Persaingan yang ketat membuat Ranomi berada di urutan keempat di 50 meter pertama. Namun, Ranomi menambah kecepatan di 50 meter terakhir dan menyentuh finis pertama.

Medali perak direbut Aliaksandra Herasimenia dari Belarus dan perunggu oleh Yi Tang dari China. ”Catatan waktu itu bukan yang terbaik, tetapi saya tetap senang merebut medali emas olimpiade,” kata Ranomi.

Kakek moyang Ranomi berasal dari Jawa yang dibawa Belanda ke Suriname. Ayah Ranomi lahir di Suriname dan pindah ke Belanda pada 1975. Gadis bertinggi 178 sentimeter itu mulai belajar renang sejak usia tiga tahun dan kariernya mulai bersinar sejak meraih medali perak di nomor 4 x 100 meter gaya bebas dalam Kejuaraan Renang Eropa 2006 di Budapest. (AFP/Reuters/ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Liga Champions
Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com