Pada penyisihan nomor 200 meter gaya ganti perseorangan putri, Senin (30/7) di London, Ye Shiwen tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 8,90 detik.
Pesaing terdekat Ye Shiwen pada babak kualifikasi adalah peraih emas di Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008, Kirsty Coventry dari Zimbabwe, yang terpaut 1,61 detik. Pemegang rekor nomor ini, Stephanie Rice (Australia), terpaut 3,3 detik dari Ye Shiwen.
Hasil ini membuat kemenangan kedua Ye Shiwen di depan mata. Jika mampu mempertajam catatan waktunya, perenang yang berasal dari Zhejiang itu akan merebut emas dan memecahkan rekor Rice, 2 menit 8,45 detik.
Shiwen menjadi pusat perhatian di Olimpiade London ini karena beberapa catatan yang mengagumkan. Selain berusia remaja dan memecahkan rekor dunia, catatan waktu Shiwen di sesi gaya bebas di nomor 400 meter gaya ganti perseorangan putri lebih cepat dibandingkan catatan waktu perenang putra Ryan Lochte di nomor yang sama.
Di 50 meter terakhir nomor itu, Ye Shiwen mencatat waktu 28,93 detik. Di 50 meter terakhir di nomor yang sama untuk putra, perenang Amerika Serikat itu mencatat waktu 29,1 detik.
Tinggi badan Shiwen 172 sentimeter atau 16 sentimeter lebih pendek ketimbang Lochte. Panjang kaki dan tangan Shiwen juga kalah panjang dari Lochte. Namun, Shiwen mampu merebut medali emas dengan catatan waktu 1,02 detik lebih cepat dibandingkan rekor sebelumnya dan Lochte tidak memecahkan rekor saat merebut emas.
”Saya tidak memiliki masalah dengan doping. Tim China memiliki kebijakan yang tegas mengenai larangan penggunaan doping,” kata Ye Shiwen saat ditanya mengenai kecurigaan beberapa pihak mengenai penggunaan doping untuk mendukung kecepatannya.
Melalui seorang penerjemah, Ye Shiwen mengatakan, tim China memiliki pola pelatihan yang ilmiah dan intensif. Pelatihan yang disiplin dan ketat itu membuat para atlet China dapat berprestasi tinggi pada level dunia di usia muda.
”Kami tidak dididik menjadi robot-robot yang berprestasi di bidang olahraga. Kami cukup bergembira dan menjalani latihan dengan baik,” kata Shiwen.