Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu-satunya Petembak Indonesia Kecewa Berat

Kompas.com - 30/07/2012, 12:08 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Satu-satunya petembak Indonesia yang ambil bagian pada Olimpiade London 2012, Diaz Kusumawardhani (16), gagal meraih medali. Ia bahkan harus menerima berada di urutan ke-55 dari 56 peserta nomor 10 meter air rifle putri, Sabtu (28/7/2012) lalu.

Diaz yang bertanding di Royal Artilleri Barracks, Sabtu, mencatat skor 382. Skor tersebut lebih rendah dibanding raihannya pada Kejuaraan Asia di Doha, Qatar, saat ia menghasilkan angka 388. Padahal sebelumnya ia menargetkan setidaknya bisa meraih angka 390.

Nomor tersebut dimenangi atlet China, Yi Siling, yang membukukan skor 502,9 dan berhak atas medali emas. Medali perak diraih Sylwia Bogacka dari Polandia dengan skor 502,9 dan perunggu diraih Yu Dan dari China (501,5).

Pada cabang menembak Olimpiade London, Indonesia hanya ambil bagian dalam satu nomor sehingga kekalahan Diaz tersebut memastikan kontingen Merah Putih telah kehilangan peluang memperoleh medali dari cabang menembak.

Kecewa

Namun, yang lebih membuatnya kecewa adalah persiapan menjelang pertandingan sangat mepet sehingga tidak bisa maksimal. Diaz mengaku kecewa karena harus terburu-buru menyiapkan diri menjelang tanding akibat tiba di lokasi terlalu dekat dengan jadwal pertandingan.

"Saya bukan lihat skornya, tetapi saya kecewa karena persiapan datang ke lokasi terlalu mepet," katanya.

Diaz mengaku sudah menanti sejak pukul 06.00, tetapi pelatihnya memintanya tenang karena pertandingan baru dimulai pukul 08.30, dan ketika tiba di lokasi semua peserta lain sudah siap.

"Sehingga saya terburu-buru menyiapkan diri, sementara peserta lain sudah siap tanding," katanya.

Pelatih Diaz, Maolan, bisa memahami kekecewaan atlet termuda dalam kontingen Indonesia itu karena bagaimanapun Diaz pasti mempunyai target pribadi.

"Dia pasti kecewa karena dia pasti punya target pribadi. Tetapi menurut saya hasil itu sudah sesuai dengan kemampuan dia," katanya.

Menurut dia, Diaz masih belum banyak pengalaman dalam kompetisi internasional, sementara atlet-atlet yang berlaga di Olimpiade London adalah atlet-atlet terbaik dunia sehingga menurutnya hasil yang diperoleh Diaz adalah hasil yang wajar.

"Dia bisa mengaca bahwa yang tampil di sini adalah atlet yang betul-betul berkualitas, sedangkan dia lolos karena unused quota. Jadi kalau ingin dapat kuota harus mengikuti pertandingan level dunia dan rankingnya juga harus di atas, paling tidak 20 besar," katanya. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kegagalan Musim Lalu Pompa Semangat Die Werkself

    Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kegagalan Musim Lalu Pompa Semangat Die Werkself

    Liga Lain
    Pep Guardiola Jadi Pelatih Terbaik Premier League 2023-2024

    Pep Guardiola Jadi Pelatih Terbaik Premier League 2023-2024

    Liga Inggris
    Jelang Laga Final Lawan Persib, Pemain Muda Madura United Gabung Timnas

    Jelang Laga Final Lawan Persib, Pemain Muda Madura United Gabung Timnas

    Liga Indonesia
    Piala AFF: Pelatih Thailand Puji Indonesia, Sebut Garuda Naik Level

    Piala AFF: Pelatih Thailand Puji Indonesia, Sebut Garuda Naik Level

    Timnas Indonesia
    Jadwal Final Liga Europa, Atalanta Vs Bayer Leverkusen

    Jadwal Final Liga Europa, Atalanta Vs Bayer Leverkusen

    Liga Lain
    Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

    Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

    Timnas Indonesia
    Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

    Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

    Liga Italia
    Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

    Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

    Internasional
    Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

    Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

    Timnas Indonesia
    Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

    Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

    Internasional
    Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

    Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

    Internasional
    Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

    Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

    Liga Spanyol
    Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

    Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

    Liga Inggris
    Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

    Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

    Liga Indonesia
    Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

    Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com