Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelamatan Paus Sperma, Pelajaran Mencintai Satwa

Kompas.com - 29/07/2012, 12:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penyelamatan paus sperma yang terdampar di Pantai Pakis Jaya, Karawang, Jawa Barat bisa menjadi pelajaran tentang kecintaan pada satwa.

"Penyelamatan ini punya nilai edukasi yang baik bahwa kita harus peduli dan mencintai satwa," kata Pramudya Harzani dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), salah satu anggota tim penyelamat.

Paus sperma terdampar di Pantai Pakis Jawa sejak Rabu (25/7/2012). Paus yang terdampar berukuran 12 meter dan masih merupakan paus muda.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fahmi, pada Sabtu (28/7/2012) mengatakan, paus sperma bisa sampai ke Karawang karena mengalami disorientasi.

"Secara logika, Laut Jawa yang dangkal tidak mungkin menjadi jalur migrasi paus sperma. Jalur migrasi paus sperma adalah mulai perairan Bali-Lombok kemudian ke utara lewat Selat Makassar," papar Fahmi.

Fahmi menuturkan, disorientasi bisa terjadi karena suara kapal atau pengeboran minyak yang mengganggu navigasi paus. Paus menentukan arah dengan ekolokasi, mengeluarkan suara untuk dipantulkan sehingga arah tujuan ataupun lokasi mangsa diketahui.

Sejak terdampar, upaya penyelamatan dilakukan di tengah warga yang juga menjadikan paus sebagai tontonan.

Dalam upaya penyelamatan seperti dilaporkan Kompas.com sebelumnya, sejumlah tim yang terdiri atas anggota JAAN, SAR Tagana dan Sagara Karawang serta Kopassus terlibat.

Upaya sempat dilakukan lewat beberapa langkah. Terakhir, paus ditarik ke laut lepas secara estafet dari kapal penarik utama ke tugboat. Paus sempat dikhawatirkan bergerak liar dan menarik kapal penarik.

Seperti dituturkan Pram, paus sperma akhirnya berhasil dilepaskan pada kedalaman 19,8 meter. Setelah pelepasan, paus sempat ditunggu selama 16 menit dan tim melihat paus sudah bisa berenang di laut lepas.

Pram menuturkan, "Penyelamatan ini adalah penyelamatan paus pertama di Indonesia yang dilakukan dengan koordinasi yang baik."

Ia menambahkan, lewat penyelamatan, Indonesia berhasil menunjukkan kepeduliannya pada satwa. Selebihnya, maasa depan paus yang berhasil diselamatkan akan tergantung pada upaya menjaga ekosistem laut. Ini menjadi tanggung jawab dunia.

Pram mengatakan, lewat upaya penyelamatan, JAAN mengajak masyarakat untuk lebih mencintai satwa.

"Kepedulian kepada satwa menunjukkan martabat bangsa kita," ungkapnya.

Di lingkungan sekitar saja, bentuk ketidakpedulian pada satwa masih sering terjadi. Penyiksaan pada kucing dan anjing bisa menjadi contoh. Sirkus lumba-lumba juga menjadi contoh lain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com