Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Paspor Palsu dari Pakistan Mencoba Masuk ke London

Kompas.com - 23/07/2012, 23:26 WIB
Anmaria Redi Pinta Dasyanti

Penulis

LONDON, KOMPAS.com The Sun baru-baru ini berhasil membongkar kegiatan sebuah kelompok teroris asal Pakistan yang ingin masuk ke Inggris menggunakan paspor dan visa palsu. Mereka berhasil mengungkap kejahatan ini setelah mengirimkan satu orang agen untuk berpura-pura menjadi klien palsu.

Anggota kelompok yang turut melakukan aksi ini adalah seorang pejabat Pakistan yang bersekongkol dengan seorang politisi terkemuka. Keuntungan dari keterlibatan mereka yakni petugas keamanan akan lebih mudah ditembus.

Pertama-tama mereka membuat nama palsu klien untuk dicantumkan di paspor. Kemudian, politisi yang diketahui bernama Lahore Abid Chodhary itu menawarkan kliennya untuk membayar sebesar 7.000 euro untuk bisa tinggal selama dua bulan di Inggris dengan cara menyelundupkan klien tersebut sebagai tim pendukung para atlet olimpiade yang akan bertanding di London.

Dalam penawarannya itu, Chodhary juga berkata bahwa dengan cara tersebut, klien palsu dari The Sun ini bisa dengan mudah masuk ke area Olympic Village. Selain itu, ia juga menjanjikan bahwa di hari Jumat (27/7/2012), klien tersebut bisa turut mengambil bagian dalam acara pembukaan Olimpiade 2012.

Keesokan harinya, Cadhary mengajak kliennya pergi ke National Database Registration Authority, sebuah agen paspor Pakistan, kemudian mengambil database milik warga negara pakistan yang telah meninggal dunia atau data diri warga yang paspor maupun kartu tanda penduduknya sudah mati.

Di sana foto dan sidik jari klien palsu dari The Sun ini diambil, kemudian identitas barunya dituliskan sebagai Muhammad Ali, lahir 8 November 1977. Dokumen tersebut akan diserahkan apabila klien telah membayar biaya administrasi yang sudah ditentukan.

Setelah uang tunai dibayarkan, dukumen-dokumen baru akan ditempel oleh pejabat-pejabat yang terkait. Ia juga menandatangani sebuah formulir yang menyatakan bahwa dirinya telah bertemu secara langsung dengan Muhamad Ali dan bahwa identitas tersebut adalah asli.

Selain Codhary, diperkirakan masih ada pegawai Kedutaan Besar Inggris di Islamabad yang terlibat pemalsuan paspor ini. Atas investigasi ini, pihak berwenang Inggris sedang berusaha menemukan berapa banyak wisatawan "nakal" yang telah berhasil masuk ke Inggris.

"Daftar delegasi olimpiade secara ketat dikontrol oleh masing-masing negara partisipan, jadi kami tahu betul siapa saja anggota yang akan datang. Sistem pemeriksaan yang dilakukan juga akan menggunakan scanner sidik jari, dan itu tidak mungkin untuk dipalsukan," terang pihak Departemen Dalam Negeri Inggris.

"Kami juga memiliki staf khusus yang berbasis di Pakistan serta bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk membasmi penyalahgunaan dokumen palsu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Timnas Indonesia
    Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

    Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

    Liga Italia
    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

    Timnas Indonesia
    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

    Liga Spanyol
    STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

    STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

    Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

    Sports
    Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

    Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

    Sports
    Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

    Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

    Liga Inggris
    Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

    Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

    Liga Indonesia
    Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

    Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

    Liga Indonesia
    3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

    3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

    Sports
    Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

    Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

    Timnas Indonesia
    Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

    Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

    Olahraga
    Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

    Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com