Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

London, dari Ibu Kota Finansial ke Ibu Kota Skandal

Kompas.com - 23/07/2012, 08:18 WIB

LONDON dibanggakan warganya sebagai salah satu pusat finansial di bumi ini, yang bahkan disebut-sebut mengalahkan New York di AS. Hampir semua institusi finansial, baik di AS maupun Eropa, membuka kantor di London. Belakangan, kebanggaan itu mulai terkoyak setelah muncul skandal-skandal perbankan besar yang justru berawal dari ibu kota finansial dunia itu.

Dalam beberapa pekan terakhir, mencuat masalah manipulasi tingkat suku bunga pinjaman antarbank London, atau yang sering disebut LIBOR, yang dilakukan bank besar Inggris, Barclays. Tidak hanya itu, sebelumnya ada kasus kerugian JPMorgan Chase & Co— bank multinasional asal AS— sebesar 5,8 miliar dollar AS yang juga terjadi di kantor cabangnya di London.

Bank besar Inggris lain, HSBC, pekan lalu menghadapi tuduhan melakukan pencucian uang untuk kelompok teroris dan kartel narkoba. Sebelum itu, ada juga dugaan kecurangan dan penipuan senilai 2,3 miliar dollar AS di UBS AG—bank asal Swiss—juga di cabang London.

Pernah pula ada kasus

Barclays, Royal Bank of Scotland Group Plc dan Lloyds Banking Group Plc harus memberikan kompensasi cukup besar karena salah menjual asuransi kredit kepada konsumen.

Setidaknya ada 250 bank asing yang membuka cabang di London. Kota ini juga merupakan pusat finansial terbesar di dunia untuk perdagangan valuta asing dan kredit lintas batas. Di London pula terjadi transaksi derivatif senilai 1,4 triliun dollar AS setiap hari berdasarkan data dari Bank for International Settlements.

Perusahaan asuransi raksasa AS, AIG dan Lehman Brothers— yang akhirnya kolaps pada krisis finansial 2008—juga memperdagangkan transaksi-transaksi derivatifnya di London. Transaksi- transaksi inilah yang antara lain menjadi penyebab kebangkrutan mereka.

London juga menentukan jatuh bangunnya para pelaku industri finansial. Mulai dari pialang derivatif JPMorgan, Bruno Iksil, yang dijuluki ”The London Whale”, yang salah posisi sehingga merugikan banknya miliaran dollar AS. Hingga ”korban” terbaru CEO Barclays, Bob Diamond, yang mundur karena kasus manipulasi LIBOR.

Barclays sepakat membayar denda 450 miliar dollar AS kepada pengawas finansial di AS dan Inggris. Denda ini merupakan denda terbesar sepanjang sejarah.

Gubernur Bank of England Mervyn King prihatin dengan serangkaian kejadian yang mencoreng London. Dia menyatakan memang seharusnya dilakukan perubahan di London.

Isu politik LIBOR

Sebagai ibu kota, London tidak hanya menjadi pusat perekonomian, tetapi juga pusat politik. Para politisi seolah tak mau ketinggalan memanfaatkan isu-isu ekonomi demi kepentingan politik mereka.

Dalam kasus LIBOR, misalnya, mereka memanfaatkan isu ini menjadi isu politik yang lebih besar. Sebuah surat rahasia dari UBS dipublikasikan. Surat itu berisi nasihat dari pemerintahan Inggris sebelumnya yang dipimpin Partai Buruh mengenai bagaimana caranya menurunkan nilai LIBOR ketika krisis finansial merebak tahun 2008.

Partai Buruh, yang kini menjadi partai oposisi, menyatakan, pemerintahan koalisi saat ini berusaha memfitnah mereka dengan membantu menyebarkan surat rahasia itu. Partai Konservatif, yang memimpin koalisi, dituduh berusaha mengaitkan upaya manipulasi suku bunga itu dengan pemerintahan terdahulu.

Surat berjudul ”Mengurangi LIBOR, Meningkatkan Penyaluran Kredit” itu dikirim dari UBS untuk Menteri Keuangan Inggris ketika peminjaman antarbank macet dan bank-bank dikhawatirkan akan kolaps. Partai Buruh berdalih, pihaknya hanya mengusulkan agar ada peningkatan kebijakan yang lebih terlegitimasi untuk mengurangi biaya pinjaman antarbank selama terjadi kekeringan kredit.

Kisah-kisah finansial dari London masih akan terus berlanjut, dan semoga bukan kisah skandal yang merugikan banyak orang lagi. (A JOICE TAURIS SANTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Liga Spanyol
Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Badminton
Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Badminton
Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Liga Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Badminton
Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com