Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosial Media Jadi Tantangan Olimpiade

Kompas.com - 22/07/2012, 01:16 WIB
Tabita Diela

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Internasional Olympic Committee (IOC) akan menghadapi banyak masalah ketika pertandingan Olimpiade London mulai berlangsung minggu depan, 27 Juli 2012. Pasalnya, jutaan fans olahraga di dunia bukan hanya berkumpul di London untuk menyaksikan Olimpiade, mereka juga akan membagi apa yang mereka lihat di arena lewat Facebook dan Twitter.

Ledakan jejaring sosial memang membuka kesempatan besar bagi IOC, namun IOC juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga aliran informasi keluar arena. IOC bertanggung jawab pada stasiun penyiaran yang telah menandatangani kontrak seharga milyaran dolar untuk liputan secara eksklusif. Fans yang berada di dalam stadion akan diperbolehkan untuk menggunakan smartphone mereka untuk merekam para atlet berlaga, namun mereka tidak diperbolehkan untuk mengunggahnya ke Facebook.

Anthony Edgar, kepala operasi media untuk IOC mengakui bahwa ia tidak mengetahui apa yang nanti akan terjadi di London sehubungan dengan ledakan jejaring sosial ini. Sampai saat ini, 900 juta orang telah menggunakan Facebook.

"Ya, Anda tidak dapat memegang kamera dan melalukan siaran eksklusif. Itu sudah wilayahnya para penyiar," kata Edgar pada Reuters, di dalam sebuah wawancara. "Tapi Anda boleh membicarakan hal ini. Ada boleh mengambil foto. Dan tentu saja, Anda boleh menulis tentang ini."

Ian Maude, seorang analis media online untuk firma Enders Analysis yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa keputusan ini dapat menjadi tantangan besar untuk jaringan sosial dan untuk IOC. Akan ada banyak fans yang tidak mengetahui aturan ini.

"Semua orang memiliki telepon genggam dengan kamera video. Mereka pasti ingin mengabadikan momen istimewa ini untuk anak cucu mereka," katanya.

"Saya pikir akan ada masalah bahwa orang-orang tidak menyadari aturan ini tapi ada juga orang-orang yang berpikir bahwa mereka sudah membayar mahal untuk mendapatkan tiket dan mereka tidak akan peduli."

Seorang juru bicara Facebook mengatakan bahwa grup mereka memiliki hubungan yang dekat dengan penyelenggara Olimpiade London dan mereka akan merespon pelanggaran IP seperti yang mereka lakukan pada acara-acara lain.

Edgar mengatakan bahwa jaringan sosial dapat memanfaatkan media partnernya untuk menjangkau penonton-penonton berusia muda yang menghabiskan lebih sedikit waktu di depan televisi, sedangkan IOC akan bekerja sama dengan Facebook dan Twitter untuk berjaga-jaga andai ada konten tidak resmi masuk ke dalam dua situs tersebut.

Beberapa waktu yang lalu, penyelenggara Olimpiade London juga harus menghadapi publikasi yang buruk ketika beberapa altlet dari Amerika Serikat dan Australia mengirim pesan di akun Twitter-nya setelah mereka tersesat sebelum mencapai Olympic Village.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com