Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Pertama di Olimpiade Meksiko

Kompas.com - 19/07/2012, 17:26 WIB

KOMPAS.com - Olimpiade 1968 atau Olimpiade XIX di Meksiko adalah salah satu olimpiade bersejarah karena dipenuhi berbagai catatan baru.

Olimpiade itu merupakan sejarah baru karena inilah olimpiade yang pertama kali diselenggarakan di Amerika Latin, juga olimpiade yang pertama kali diselenggarakan di negara dengan bahasa Spanyol sebagai bahasa utamanya. Sekaligus, olimpiade pertama yang diselenggarakan di sebuah negara yang sedang berkembang.

Olimpiade 1968 juga berbeda dari olimpiade-olimpiade sebelumnya karena merupakan olimpiade musim panas pertama yang diselenggarakan di sebuah tempat yang sangat tinggi, yaitu 2.240 meter di atas permukaan laut.

Hal ini berpengaruh besar terhadap banyak atlet, khususnya yang bertarung di trek dan lapangan. Tipisnya volume oksigen di tempat yang tinggi itu mengurangi daya tahan atlet sehingga sulit mencetak rekor-rekor baru di nomor yang membutuhkan ketahanan fisik tinggi, seperti lari di atas 400 meter, renang. Sebaliknya, kondisi alam seperti itu menyuburkan terciptanya rekor-rekor baru untuk cabang-cabang lontar, lari, lompat tinggi, juga nomor-nomor lari jarak pendek.

Menjelang penyelenggaraan olimpiade, suhu politik di Meksiko pun tengah memanas dengan frekuensi aksi-aksi mahasiswa yang tinggi. Isu rasial juga mencuat menjelang pelaksanaan pesta olahraga sedunia itu. Apalagi, dengan kehadiran atlet-atlet Afrika dalam jumlah cukup besar dalam olimpiade ini.

Jerman Barat dan Jerman Timur di olimpiade ini, untuk pertama kali, bertarung sebagai tim yang terpisah setelah pada 1956, 1960, dan 1964 dipaksa Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk bertarung sebagai sebuah tim Jerman.

Olimpiade Meksiko ini juga merupakan olimpiade pertama yang acara penutupannya disiarkan ke seluruh dunia dengan televisi berwarna.

Pergantian rezim

Keikutsertaan Indonesia di olimpiade musim panas tahun 1968 meneruskan tradisi partisipasi Indonesia di pesta olahraga terakbar dunia itu.

Bagi Indonesia, Olimpiade 1968 ini juga bersejarah karena inilah olimpiade yang pertama kali diikuti Indonesia di bawah rezim Orde Baru.

Meskipun diliputi berbagai keterbatasan, di tengah iklim politik yang belum sepenuhnya stabil pasca-peralihan kekuasaan, enam olahragawan Indonesia berangkat ke Meksiko untuk mengibarkan Merah Putih.

Enam atlet yang memenuhi syarat untuk dikirim ke Olimpiade 1968 itu adalah Charlie (Charles) Depthios (28), cabang angkat besi; John Gunawan (42), cabang layar; Irsan Husen (27), angkat besi; Madek Kasman (31), layar; Robert Lucas (36), layar; dan Tan Tjong Sian (37), layar.

Sayangnya, keenam atlet Indonesia itu belum bisa mempersembahkan medali olimpiade karena lawan-lawan mereka yang jauh lebih siap dan lebih baik. Meskipun demikian, kehadiran Indonesia di ajang olimpiade itu menunjukkan kondisi sosial politik di dalam negeri yang tengah bergolak, tidak sampai membuat Indonesia absen dari pesta akbar tersebut. (OKI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polandia Vs Belanda 1-2: Ketika Oranje Menang Tanpa Pemain Ajax...

    Polandia Vs Belanda 1-2: Ketika Oranje Menang Tanpa Pemain Ajax...

    Internasional
    Hasil Polandia Vs Belanda: Weghorst 'Supersub', De Oranje Menang 2-1

    Hasil Polandia Vs Belanda: Weghorst "Supersub", De Oranje Menang 2-1

    Internasional
    Persebaya Mulai Persiapan Menuju Liga 1 2024-2025, Rencana Munster

    Persebaya Mulai Persiapan Menuju Liga 1 2024-2025, Rencana Munster

    Liga Indonesia
    Italia Selamat dari Pukulan 23 Detik, Kata-kata Del Piero Terbukti, Pujian Totti

    Italia Selamat dari Pukulan 23 Detik, Kata-kata Del Piero Terbukti, Pujian Totti

    Internasional
    Polandia Vs Belanda: Polisi Amankan Pria Berkapak yang Ancam Fan

    Polandia Vs Belanda: Polisi Amankan Pria Berkapak yang Ancam Fan

    Internasional
    Link Live Streaming Polandia Vs Belanda, Kickoff 20.00 WIB

    Link Live Streaming Polandia Vs Belanda, Kickoff 20.00 WIB

    Internasional
    Nirgelar di Bayern Muenchen, Kane Makin Lapar Raih Trofi Euro 2024

    Nirgelar di Bayern Muenchen, Kane Makin Lapar Raih Trofi Euro 2024

    Internasional
    Rekap Final Australian Open 2024, Gelar Super 500 Perdana Ana/Tiwi

    Rekap Final Australian Open 2024, Gelar Super 500 Perdana Ana/Tiwi

    Badminton
    Eks Pemain Spanyol Puji Lamine Yamal, Ungkit Lionel Messi

    Eks Pemain Spanyol Puji Lamine Yamal, Ungkit Lionel Messi

    Internasional
    Hasil Australian Open 2024: Ahsan/Hendra Runner-up, Kalah dari Wakil China

    Hasil Australian Open 2024: Ahsan/Hendra Runner-up, Kalah dari Wakil China

    Badminton
    Perkenalkan Gilson Costa, Tambah Kekuatan Lini Tengah Persebaya

    Perkenalkan Gilson Costa, Tambah Kekuatan Lini Tengah Persebaya

    Liga Indonesia
    Atlet PB Djarum Tampil Dominan pada Graha Padma Wali Kota Cup 2024

    Atlet PB Djarum Tampil Dominan pada Graha Padma Wali Kota Cup 2024

    Badminton
    Hasil Australian Open 2024: Bekuk Wakil Malaysia, Ana/Tiwi Juara!

    Hasil Australian Open 2024: Bekuk Wakil Malaysia, Ana/Tiwi Juara!

    Badminton
    Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

    Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

    Badminton
    Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

    Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com