Jakarta, Kompas -
”Selama ini pencapaian tertinggi Diaz baru berkisar 388 poin. Di London, pencapaian
Diaz yang baru berusia 16 tahun akan berlaga di nomor
Di pra-olimpiade di Doha, Qatar, Diaz mencatat prestasi tertingginya dengan 388 poin. Indonesia mendapat jatah satu tiket ke olimpiade untuk cabang menembak melalui fasilitas kuota yang tidak terpakai.
Indonesia memiliki empat petembak putri yang terus bersaing memperebutkan posisi puncak. Menurut Glenn, Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) memilih Diaz karena di beberapa pertandingan dan latihan rutin, grafik penampilan Diaz selalu berada di puncak dan berkecenderungan terus naik.
Oleh karena itu, Diaz ditargetkan untuk menaikkan pencapaian. Target kenaikan pencapaian juga tidak bisa drastis karena akan membuat prestasi Diaz tidak stabil.
”Diaz pernah mencapai 394 poin dan jika bisa mengulangi, akan menembus 10 besar dunia. Namun, kami tidak membebaninya dengan lonjakan pencapaian setinggi itu karena kenaikan pencapaian harus terjadi secara bertahap,” kata Glenn.
Olimpiade London ini diharapkan dapat menjadi batu
”Olimpiade London 2012 akan memberi banyak pengalaman bagi Diaz. Dengan latihan intensif pasca-Olimpiade London, Diaz diharapkan dapat meraih medali di Olimpiade Rio de Janeiro,” kata Glenn.
Sementara itu, arena menembak untuk PON XVIII/2013 Riau diharapkan dapat segera diselesaikan agar bisa digunakan untuk pesta olahraga terbesar se-Indonesia. Menurut delegasi teknis dari PB Perbakin, Sita Razni, struktur bangunan arena hampir selesai.
Namun, penyelesaian akhir, peralatan, dan perlengkapan masih belum tersedia. Panitia berjanji akan memenuhi standar minimal untuk menggelar pertandingan. (ECA)